SDM yang berdaya saing mempunyai kompetensi dan produktivitas tinggi akan dilahirkan dari pendidikan SMK yang bermutu dan relevan dengan tuntutan dunia usaha dan industri (DUDI) yang terus menerus berkembang.
Untuk itu Indonesia sebagai bangsa dengan wilayah yang besar didalam mencapai SDM berdaya saing perlu fokus menyiapkan dan kerja nyata sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain.
Materi ini perlu selalu diangkat agar tidak hanya menjadi wacana tetapi kerja fokus pada menuntaskan permasalahan guna mendapat outcome yang benar. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing bangsa. Inpres tersebut menugaskan semua kementerian bekerja secara terintegrasi untuk membuat peta jalan pengembangan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan pelaksanaan pendidikan sistem ganda (dual system) supaya lulusan SMK mempunyai kompetensi dan produktivitas sesuai pengguna lulusan (DUDI).
Pengembangan SMK harus fokus pada langkah nyata dipenanganan yang serius dalam berbagai aspeknya seperti persoalan mitra SMK-DUDI, sinkronisasi kurikulum SMK-DUDI, dan hal pendukung lainnya, ketepatan langkah penanganan sangat diperlukan segera karena setiap tahun SMK akan meluluskan siswanya jika terlambat akan menjadi beban kembali. Untuk mencapainya loncatan penanganannya seperti yang diharapkan pemerintah pelu kerja fokus dan kerja sinergi (kerjasama terintegrasi) yang baik antar pemangku kepentingan, kondisi ini mutlak diperlukan untuk mewujudkan kualitas siswa SMK yang kompeten, produktif dan berdaya saing melalui pendidikan kejuruan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H