Telah terjadi penyimpangan dari norma yang diajarkan di keluarga sebagaimana seorang anak harus menghormati orang yang lebih tua, sehingga saat terjadinya tidak pelecehan seksual, anak tersebut terpaksa menuruti kemauan bejad guru tersebut.
Pentingnya penyampaian dari sebuah pendidikan dan ajaran sebuah keluarga atau para orang tua kepada anak -- anaknya agar anaknya tidak semata -- mata menelan mentah -- mentah ajaran tersebut. Begitu pula dengan orang dewasa yang mana juga harus bisa membedakan hal yang benar dan salah.Â
Orang tua harus lebih waspada pada lingkungan pergaulan serta pertemanan anak, bahkan tak hanya lingkungan pertemanan namun juga lingkungan sekolah anak tersebut. Mulai dari menanyakan anak tentang perkembangannya di sekolah, tentang lingkungan sekolahnya, cara mengajar guru -- gurunya, dan lain lain.
Sumber :
Mokoginta, Wahyudi. 2021. Imbas Kasus Santri yang Dihamili Gurunya, Jumlah Korban 12 di Antaranya Hamil dan Ada yang Sudah Melahirkan.
https://portalsulut.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-853210868/imbas-kasus-santri-yang-dihamili-gurunya-jumlah-korban-12-di-antaranya-hamil-dan-ada-yang-sudah-melahirkan?page=2
2021. Genjot 12 Santrinya sampai 8 Orang Hamil, Kiai Majalengka: Dia Bukan Ustaz, karena Tak Pernah Mondok.
https://radartegal.com/genjot-12-santrinya-sampai-8-orang-hamil-kiai-majalengka-dia-bukan-ustaz-karena-tak-pernah-mondok.24766.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H