Serupa dengan menulis, membaca adalah sebuah proses yang aktif. Membaca tidak hanya dengan mata tapi dengan hati (dibaca: dengan sungguh-sungguh, hati-hati), dengan mengajukan pertanyaan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Jangan hanya menerima mentah-mentah apa yang orang tulis. Jangan masa bodoh saat pertama kau membaca, dan nggak paham. Kau tahu, membaca memang keras, tapi itu akan membuat kau menjadi pemikir dan penulis yang lebih baik.
Profesor Francis P. Robinson bilang ada 5 langkah menjadi pembaca yang smart. (kurasa bisa bertambah tak hanya 5 langkah, namun bisa 7, 9 atau 10. Tapi cukup 5 saja biar sesuai dengan judul artikel ini :D)
1.Survei
Pertama perhatikan judulnya. Berikutnya, baca sepintas bab-bab secara keseluruhan. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal; kata-kata tersebut mengungkapkan gagasan penting dan memberikan kunci pemahaman. Kemudian, baca intronya (kalimat atau paragrap pertama). Dan cobalah untuk segera menemukan gagasan utamanya.
2.Bertanyalah
Sekarang, bertanyalah kepada diri sendiri seperti: Apa yang kupikirkan tentang pokok persoalan atau temanya? Apa gagasan utamanya? Bagaimana bentuk organisasi penulisan tiap gagasan-gagasan yang dikemukakan? (deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dll). Apa yang diungkapkan oleh sub-bab dan kata-kata yang dicetak tebal atau miring?
Yups, tentu saja kau tak harus menjawab pertanyaan-pertanyan tersebut dengan segera. Tapi, kau tahu, dengan mengajukan pertanyaan adalah cara yang baik untuk pemanasan pikiran. Jadi tak ubahnya peregangan adalah pemanasan badan sebelum olahraga.
3.Bacalah
Pertanyaan-pertanyaan pada point 2 akan memberimu tujuan dan fokus dalam membaca. Cobalah untuk menjawabnya ketika kau sedang membaca.
4.Baca lagi dan lagi dan bikin catatan
Kau tahu, kunci menulis yang baik adalah menulis ulang. Begitu juga dengan membaca. Jangan hanya baca sekali, baca untuk kedua kalinya dan bikin catatan atau komentar. (Wong bukumu adalah milikmu, kau punya hak untuk mencoret-coret asal jangan buku pinjaman dari perpustakaan atau punya kawan ya).
5.Review
Paling nggak, baca catatanmu sekali saja. Jika mungkin, tulis tanggapan pendek tentang apa yang kau baca. Bikin ringkasan dari apa yang kau baca, pertanyaan yang kau ajukan, dan tambahkan argumentasimu sendiri.
Terakhir, saya ingin menutup tulisan ini dengan ungkapan dari buku “A Reader for Developing Writers”, bunyinya seperti ini: Reading and writing are closely related. The more you read, the better writer you will become. The more you write, the easier reading will be.
(Jika kau nggak mampu menjadi predator buku, maka cukuplah menjelma kutu buku. Happy Book Day)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H