Mohon tunggu...
sagalabro
sagalabro Mohon Tunggu... Kaum Marjinal -

Uang bukanlah segalanya, tapi uang bisa membeli segalanya dan segalanya butuh uang, sehingga karena uang kita kenyang, tapi ingatlah ini, uang bisa jadi bumerang, dan kita bisa hancur karena uang, tidak ada lagi rasa sayang, yang ada hanya perang. - Marginal Class -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aksi Unjuk Rasa, Sebuah "Social Experiment"

1 Maret 2018   08:33 Diperbarui: 1 Maret 2018   09:14 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G: Lah, SPBU itu kan Sistem Pengisisan Bahan Bakar Umum Jon. *lalu sekelas pun tertawa terbahak-bahak karena Joni keliru dalam menjawab pertanyaan*

Dari perumpaan tersebut apa yang dapat kita ambil? Banyak sih sebenernya yang dapat kita ambil untuk kita jadikan evaluasi sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang punya akal budi. 

Mungkin banyak yang setuju atau ngga, disini bisa kita lihat bahwa temen temen Joni sedikit yang tahu bahkan hanya 3 orang yang sebenernya bisa menjawab dan teman temannya yang lain yang tidak tahu bahkan kalau disuruh menjawab pun tak bisa, ikut menertawakan kesalahan dari jawaban yang diberikan Joni. Setidaknya jika mereka tidak tahu, tidak seharusnya mereka "ikut -- ikutan" *kalo istilah gue* tertawa dan harusnya juga sadar dengan kemampuannya sendiri.

Perumpamaan ini juga bisa kita kaitkan dengan berbagai aksi aksi unjuk rasa yang sering dilakukan di negara yang kita cintai ini. Memang banyak yang tahu mengenai masalah apa yang diangkat untuk dijadikan sebagai bahan unjuk rasa menentang sesuatu atau memperotes sesuatu hal, namun banyak juga yang tidak tahu tentang masalah apa yang sedang diangkat atau tentang bagaimana permasalahan tersebut dalam sebuah aksi unjuk rasa. 

Karena didasari oleh rasa "sok tahu" dan rasa "sok setia kawan" yang tinggi maka kebanyakan dari mereka yang digolongkan tidak mengerti apa apa tentang masalah dalam sebuah aksi unjuk rasa hanya "ikut-ikutan" saja meramaikan. 

Orang orang seperti ini juga yang berbahaya. Kenapa gue bilang berbahaya? Karena dengan ketidak tahuan merekan terhadap masalah aksi unjuk rasa tersebut, maka mereka dapat menafsirkan dengan salah permaslahan tersebut dan jika dibiarkan akan timbul aksi unjuk rasa yang berakhir dengan bentrok.

Jadi, gue buat tulisan ini bukan merasa diri gue yang paling bener atau yang paling ngerti dalam setiap permasalahan yang ada. Namun, gak ada salahnya kita sesama makhluk yang mempunyai akal budi, bisa berpikir tentang mana yang baik dan mana yang buruk. 

Jadi, berpikirlah objektif, jangan mudah kepancing dengan hal hal yang negatif ataupun isu isu miring yang beredar di negara ini, apalagi sampai ikut ikutan saja dan gak tau sama sekali. Maka dari itu gunakan kemampuan berpikir dengan baik dan tingkatkan akhlak. Terutama buat kita anak anak muda yang kata pak Jokowi anak anak generasi milennial.

TERIMAKASIH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun