Mohon tunggu...
Safura ns
Safura ns Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unesa

An Ordinary Girl With Many Dreams.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Empati dan Komunikasi : Jalan Menuju Hubungan yang Lebih Harmonis

7 Januari 2025   00:59 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berusaha untuk mendengar dan memahami, Ajukan pertanyaan dengan tulus, Menghadirkan diri secara fisik & mental, Jangan menilai atau menghakimi, Mengakui perasaan lawan bicara Memberikan dukungan

Terdapat hal lain lagi yang penting dalam membangun komunikasi serta hubungan yang baik, yaitu simpati. Empati dan simpati memang nampak sangat mirip, namun keduanya adalah hal yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara keduanya :

  • Simpati terjadi ketika terdapat rasa belas kasihan terhadap pengalaman orang lain, sedangkan empati adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi atau keadaan seseorang.
  • Simpati terjadi ketika seseorang peduli tentang kesehatan emosional seseorang, sedangkan empati adalah merasakan apa yang orang lain rasakan.
  • Simpati merupakan bagaimana perasaan Anda terhadap situasi seseorang. Sedangkan empati adalah memahami secara mendalam apa yang dirasakan atau dialami orang lain.
  • Contoh bentuk simpati, "Aku turut prihatin atas apa yang kamu alami". Contoh bentuk empati, "Aku bisa merasakan dan memahami rasa sakit yang kamu alami sekarang".

Nah, itulah beberapa perbedaan yang bisa dilihat secara signifikan. Meski ada perbedaan diantara keduanya, baik empati maupun simpati hendaknya seseorang bisa menyeimbangkan dan menyesuaikan agar bisa menciptakan suatu hubungan atau komunikasi yang baik. 

Kemudian Empati terbagi menjadi 3 yaitu Empati Emosi, Kognitif, dan empati compassionate :

  • Empati Emosi, merupakan kemampuan untuk mengalami emosi yang dirasakan orang lain. Biasanya empati emosi tumbuh dari adanya kesamaan pengalaman, sehingga kamu tahu betul bagaimana perasaan mereka.
  • Empati Kognitif, merupakan  kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, apa yang mereka pikirkan, dan memahami tindakan yang mereka lakukan..
  • Yang terakhir adalah compassionate empathy. Ia adalah kombinasi antara empati kognitif dan empati emosi. Di satu sisi, kamu bisa menempatkan posisimu di situasi yang dialami oleh orang lain, tapi di satu sisi kamu bisa menjaga emosimu agar tidak terbawa suasana dan bisa membantu mereka. Inilah yang membedakan compassionate empathy, yaitu ada rasa belas kasih yang mendorong kamu untuk membantu orang lain.

Ada beberapa tanda tanda bahwa seorang individu  memiliki sifat empati diantaranya, seseorang bisa menjadi pendengar yang baik, seseorang dapat merasakan emosi lawan bicaranya, sensitif atau peka terhadap lawan bicaranya, merasakan segala sesuatu secara mendalam, cenderung lebih mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri, berusaha mengerti dan memahami sudut pandang orang lain, responsif terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya, dan mampu mengelola emosi dirinya.

Lalu, apa yang bisa didapatkan dari sifat empati? apakah manfaat jika individu memilikinya? 

Pertama, seperti yang telah dijelaskan di awal bahwasannya manusia adalah mahkluk sosial yang hidupnya akan selalu saling membutuhkan bahkan bergantung satu sama lain. Tentunya dibutuhkan suatu hubungan yang baik agar manusia bisa saling memberi manfaat satu sama lainnya. Dengan sifat empati, seseorang akan mampu membangun dan membuat diri sendiri bisa lebih terhubung dengan orang lain. Ketika individu mampu menerapkan sifat empati, maka ia akan mampu membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna. 

Kedua, empati juga bisa meningkatkan keterampilan seseorang dalam berkomunikasi. Karena empati melibatkan kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan orang lain. Dengan menerapkan sifat tersebut, seseorang akan dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. 

Ketiga, empati juga bisa digunakan untuk menangani konflik secara lebih efektif.  Dengan seseorang bisa memahami kemudian memposisikan diri, maka individu tersebut akan lebih bisa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang ada. Serta permasalahan akan terasa lebih mudah dan akan lebih cepat untuk menemukan solusi.

Keempat, Empati juga bisa sebagai bentuk dukungan secara emosional baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dapat memberikan kenyamanan kepada orang lain yang tengah menghadapi kesulitan yang sedang dialaminya.

Kelima, Empati akan menambah rasa kebahagiaan baik bagi diri sendiri maupun orang lain karena keduanya akan mendapat kepuasan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun