Mohon tunggu...
Safrizal Ahmad Muzaqi
Safrizal Ahmad Muzaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Kelurahan Penanggungan Dalam Menghadapi Risiko Banjir Oleh Mahasiswa UM

12 Desember 2024   03:28 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pengabdian (sumber: Dokumentasi Peneliti)

Edukasi Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Kelurahan Penanggungan dalam Menghadapi Risiko Banjir oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang dilakukan dengan sosialisasi dan pemasangan penanda jalur evakuasi (25/11) 

Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, merupakan salah satu wilayah yang sering terdampak banjir akibat limpahan air dari Sungai Brantas saat musim hujan. Kondisi ini menimbulkan keresahan bagi warga setempat, seperti yang diungkapkan oleh Ibu RT 04 RW 08. “Rumah warga di sini sering terendam air ketika musim hujan. Air dari limpahan Sungai Brantas selalu datang dan merugikan warga,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari pemerintah terkait sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Kekhawatiran warga semakin meningkat setiap musim hujan, tanpa kepastian kapan air akan naik dan merendam rumah mereka.

Foto Prosesi Wawancara (Sumber: Dokumentasi peneliti )
Foto Prosesi Wawancara (Sumber: Dokumentasi peneliti )
Dilansir dari malangkota.go.id tahun 2021, Kelurahan Penanggungan termasuk salah satu Kelurahan terdampak banjir. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa warga tidak mengetahui kapan air bah dari hulu akan menerjang pemukiman mereka. “Tiga tahun lalu merupakan banjir terparah selama saya tinggal disini. Suara gemuruh kencang menandai banjir yang tiba,” tambah Ibu RT. Ia juga menjelaskan bahwa warga sering mengalami kesulitan dalam melakukan evakuasi, dengan banyak anggota keluarga yang terjebak di dalam rumah. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pemasangan penanda jalur evakuasi dan titik kumpul untuk mempermudah evakuasi warga.

Menurut Syam et al. (2021), evakuasi yang efektif membutuhkan perhatian pada beberapa aspek, seperti keselamatan dalam penggunaan komponen listrik, jalur evakuasi yang jelas, dan pendekatan psikologis untuk membantu mengatasi trauma korban terdampak. Dengan memperhatikan hal tersebut, kami dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang melaksanakan serangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Penanggungan menghadapi risiko banjir.

Foto Proses Penyampaian Materi (Sumber: Dokumentasi peneliti)
Foto Proses Penyampaian Materi (Sumber: Dokumentasi peneliti)

Kegiatan yang dilakukan meliputi penyelidikan kondisi geografis kawasan permukiman bantaran sungai, pemetaan area rawan banjir, pemasangan penanda jalur evakuasi dan titik kumpul, serta sosialisasi mengenai evakuasi. Selama kegiatan berlangsung, kami memberikan edukasi tentang pentingnya keselamatan saat menggunakan peralatan listrik selama banjir serta membangun kesiapan mental dalam menghadapi bencana.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat. Salah seorang warga yang hadir dalam sosialisasi mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini seharusnya lebih sering dilakukan dan mendapat perhatian lebih dari masyarakat maupun pemerintah. Dengan adanya pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul, diharapkan warga dapat lebih mudah melakukan evakuasi saat bencana datang. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih tanggap, mandiri, dan siap menghadapi ancaman banjir di masa depan. Dengan kerjasama antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah, risiko bencana dapat diminimalkan demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.

Sumber :

Syam, I., Syatriani, S., Sri, A., Saputri, D., Tinggi, S., & Kesehatan Makassar, I. (2021). PENGUATAN SISTEM KEWASPADAAN DINI BENCANA BANJIR DI DUSUN SAPANANG DAN DUSUN SAPIRI DESA SAPANANG KECAMATAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO. Jurnal Gesit, 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun