3. Maggot merupakan larva yang tumbuh dengan cepat dan membutuhkan perawatan yang relatif sederhana. Mereka dapat dipelihara dalam unit khusus yang tidak memerlukan ruang besar, sehingga ideal untuk bisnis skala kecil hingga menengah.Â
4. Maggot kaya akan protein, lemak, dan nutrisi lain yang esensial bagi pertumbuhan hewan ternak. Â Â
5. Konsep bisnis budidaya maggot mendapatkan dukungan dari pemerintah dan lembaga penelitian yang memahami manfaatnya dalam pengelolaan limbah organik dan ketahanan pangan.Â
Selama kegiatan pengaplikasian pengomposan dan konsep bisnis maggot berlangsung mendapatkan feedback yang baik antara warga dan tim KKN 110 UNEJ. Antusiasme dari warga baik ditandai dengan adanya warga yang turut serta dalam membantu praktek pengomposan dan membeli telur maggot. Menurut Bapak Zuhri (27) menyatakan bahwa dengan adanya sosialisasi Pengaplikasian Pengomposan dan Konsep Bisnis Maggot berpotensi memberikan dampak positif secara ekonomi dan lingkungan dengan memahami manfaat mengolah limbah organik dengan cara ramah lingkungan. Selain itu, dia menilai bahwa konsep bisnis budidaya maggot memiliki potensi yang menjanjikan karena maggot sumber pakan ternak dan pupuk organik yang bernilai tinggi. Â
Dengan mengembangkan bisnis budidaya maggot, warga dapat berkontribusi dalam pengelolaan limbah organik dan mendukung ketahanan pangan. Bapak Zuhri berharap bahwa dengan sosialisasi ini, warga semakin terinspirasi untuk melakukan pengaplikasian pengomposan dan konsep bisnis maggot. Menurutnya, melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pengelolaan limbah organik dan pertanian berkelanjutan akan membawa perubahan positif bagi lingkungan dan perekonomian lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H