Mohon tunggu...
safrini malahayati
safrini malahayati Mohon Tunggu... Penerjemah - curious mind, dance enthusiast, indie traveler

“If you want to live a happy life, tie it to a goal, not to people or things.” – Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pulang di Masa Pandemi

23 Maret 2021   20:47 Diperbarui: 29 Maret 2021   14:11 3474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil negatif 2x tes PCR selama karantina

Tes PCR ini gratis alias tidak dipungut biaya. Saya hanya mengeluarkan biaya untuk pelayanan mencetak hasil, terjemahan dan stempel, 100 NOK (Setara 169,267 IDR, kurs 1 NOK=1,693.13 IDR) Sementara jika tes PCR di klinik/unit kesehatan swasta bisa sampai 1000-3100 NOK (Setara 1,692,961 IDR - 5,248,179 IDR) termasuk surat keterangan tertulis hasil tes dalam bahasa Inggris.

2. Maskapai Penerbangan

Saya cukup lama berpikir dengan maskapai apa saya terbang. KLM atau Qatar? Awalnya saya ingin menghindari transit di Oslo karena Flesland, Bergen International Airport memungkinkan saya terbang dengan pilihan tanpa harus ke Oslo. Namun setelah saya cek, penumpang KLM yang akan transit di kota Amsterdam, pemerintah setempat di sana mewajibkan semua penumpang menunjukkan hasil negatif, baik PCR dan rapid test. Sekali pun hanya untuk transit.

Di Bergen, rapid test tidak dilakukan oleh pihak pemerintah. Harga termurahnya hampir 1600 NOK (Setara 2,707,084 IDR) dan dilakukan maksimal 4 jam sebelum keberangkatan. Ini tentu jadi pertimbangan ekonomis saya.

Akhirnya pilihan saya jatuh kepada Qatar. Lama penerbangan sekira 20 Jam, transit 2 x di kota Oslo dan Doha. Pemerintah Qatar tidak mengharuskan penumpang yang transit untuk mengambil rapid test, cukup hasil negatif PCR test dari negara asal keberangkatan. Saya mem-booking tiket pada Senin, 1 Maret. Untungnya pada masa pandemi ini hampir semua maskapai penerbangan melakukan kebijakan flexible booking, tiket dapat diganti waktu keberangkatannya. Karena semua tergantung pada perhitungan ketepatan waktu tes dan hasil tes PCR, perlu diingat lagi peraturan 72 jam sebelum berangkat ya! 😊

3. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Hari Sabtu tanggal 6 Maret 2021 sekitar pukul 14.15 WIB, pesawat yang saya tumpangi mendarat di bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Sesuai aturan Pemerintah, semua WNI atau WNA yang tiba di Indonesia pada masa pandemi ini wajib landing di bandara Soetta (catatan saat saya tiba). 

Dua teman saya, Aulia dan Lulu, menyarankan saya mengisi data online via aplikasi e-Hac Indonesia sebelumnya. Saya pun mendownload app-nya saat masih di Norwegia, yang kebetulan app-nya terbuka untuk didownload di luar negeri. Kemudian saat saya transit, saya menyempatkan membaca petunjuk penggunaan app e-Hac sembari mengisi data e-Hac Internasional karena akan menuju Indonesia sebagai destinasi akhir.

Setelah bagian e-Hac Internasional didaftarkan yang berisi keterangan pesawat terakhir, info tiba di Jakarta, dsb, saya mendapat QR Code. Kode QR ini yang akan didaftarkan saat di bandara Soetta. 

Benar saja, begitu mendarat, untuk membuat perjalanan menuju imigrasi dan terakhir pengambilan bagasi, para penumpang harus melewati 2x pemeriksaan. Pertama, mengisi formulir Hasil Pemeriksaan Kesehatan, yang akan diteruskan ke pemeriksaan kedua. Di pemeriksaan pertama, petugas meminta kode QR pada e-Hac app yang sudah didaftarkan terlebih dahulu, kemudian menanyakan status kita di luar negeri, kerja atau kuliah dsb, sambil mengecek body temperature penumpang.

Selanjutnya di pemeriksaan kedua, petugas menanyakan surat keterangan hasil negatif PCR test yang sudah dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan. Petugas juga menanyakan status saya di luar negeri, dan bertanya apakah mau karantina di Wisma Pademangan atau hotel. Jika karantina di Hotel, biayanya ditanggung sendiri, termasuk PCR testnya. Pemerintah hanya menyiapkan Wisma Atlet Pademangan untuk WNI dari luar negeri secara gratis berikut konsumsi dan PCR test.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun