Di era perkembangan teknologi ini banyak sekali perubahan signifikan yang dirasakan oleh masyarakat, baik itu dari segi kehidupan hingga sistem informasi. Media sosial selaku wadah bagi penyebaran informasi tentu selalu memunculkan perkembangan teknologi dengan inovasi tertentu bagi kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang dirasakan masyarakat dengan berkembangnya teknologi informasi yakni adanya wadah bagi para masyarakat khususnya selebgram untuk melakukan gerakan sosial yang dibuat dengan gaya dan kebiasaan baru.
Spencer (1982: 504) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan gerakan sosial (Social Movement) adalah upata kolektif yang ditunjukkan untuk suatu perubahan tatanan kehidupan yang baru. Ciri utama dari pandangan Spencer adalah adanya upaya kolektif (bersama) dan upaya tersebut diarahkan untuk terjadinya perubahan suatu tatanan yang lebih baik dari tatanan yang ada.
Dalam melakukan gerakan sosial tentu masyarakat khususnya selebgram harus memikirkan paltform apa yang akan digunakan untuk melakukan gerakan sosial. Terlebih lagi saat ini keadaan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19, maka sebagian masyarakat khususnya selebgram akan menggunakan paltform digital untuk melakukan gerakan sosial tersebut seperti donasi.
Dilansir dari inet.detik.com semenjak pandemi Covid-19 metode berdonasi secara digital menunjukkan peningkatan disemua kategori usia. Dari 1.049 responden, Gen Z mengalami peningkatan dari 35% menjadi 51%, milenial dari 31% menjadi 40%, dan Gen X dari 24% menjadi 31%. Sementara itu untuk paltfotm digital yang paling seting digunakan dalam berdonasi adalah melalui aplikasi (24%) dan diikut platform galang dana digital (35%). Padariset yang sama dari 798 responden, 52% diantatanya memilih Gojek, disusul Kitabisa (22,3%), dompet digital lain yakni OVO (9,4%), Tokopedia (2,53) dan Grab (2,5%).
Fenomena gerakan sosial berupa penggalangan dana akhir-akhir ini gencar dilakukan oleh para selebgram di Indonesia, tak terkecuali selebgram Rachel Vennya. Dia melakukan penggalangan dana pada platform aplikasi kitabisa.com yang dimana aplikasi ini adalah wadah bagi masyarakat yang ingin menyalurkan sebagian hartanya. Rachel Vennya menggalang dana sebesar 9 miliyar untuk korban banjir di Kalimantan.
Penggalangan dana yang dilakukan oleh Rachel Vennya disitus kitabisa.com tentu sedikit menimbulkan berbagai macam persepsi di kalangan masyarakat yang sudah lebih dulu mengetahui informasi-informasi miring. Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional (Rakhmat, 2005).Â
David Krech dan Richard S. Cruthfield (1997:235) dalam Rakhmat (2005) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: Faktor Fungsional: Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. Faktor Struktural: Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.
Merujuk pada faktor-faktor yang menentukan persepsi, maka persepsi yang ditunjukkan oleh masyarakat ditimbulkan pada sistem saraf individu. Kondisi ini membuat persepsi masyarakat mengenai suatu hal semakin tinggi. Pada kasus penggalangan dana yang dilakukan oleh Rachel Vennya tak sedikit dari masyarakat yang memiliki persepsi buruk terhadap penggalangan dana yang dilakukan olehnya.Â
Ada beberapa masyarakat yang menilai bahwa uang donasi tersebut disalah gunakan oleh Rachel Vennya. Namun kondisi demikian tidak sesuai dengan kutipan dari Nurjanah (2018), menyatakan bahwa faktor kepercayaan dapat memengaruhi individu untuk memberikan donasinya. Kepercayaan adalah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang terhadap kinerja daripada orang lain. Kepercayaan terhadap selebgram menjadi bahan pertimbangan bagi individu dalam berdonasi. Selebgram adalah seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki banyak pengikut, dan hal yang mereka sampaikan dapat memengaruhi perilaku dari pengikutnya.
Menurut Effendy yang mengatakan bahwa "Dalam bentuk proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukkan source of credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bindang pekerjaannya serta dapat tidaknya dipercaya". Peranan selebgram dalam menyampaikan pesan didukung oleh adanya kredibilitas dan komunikasi yang efektif.Â
Sejalan dengan pendapat Tubbs dan Moss, kepercayaan terhadap selebgram ditentukan oleh komunikasi yang efektif berupa adanya pemahaman yang sama, kesenangan terhadap orang tersebut yang dapat memengaruhi sikap, dan mendorong adanya tindakan. Kredibilitas seorang selebgram dalam proses komunikasi menjadi hal penting untuk membangun keyakinan pengikutnya.Â