Mohon tunggu...
Safri Ishak
Safri Ishak Mohon Tunggu... Administrasi - Safri Ishak

Saya lahir di Muntok Bangka tahun 1948, pensiunan IT, domisili Tebet Barat Jakarta, belajar menulis agar tambah kawan dan biar nggak cepat pikun.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ikan Pari Hantu dan Ikan Pari Gultom.

3 September 2011   04:39 Diperbarui: 28 Mei 2019   10:11 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Pari Antu. Picture taken by Safri Ishak.

Ikan Pari Gultom Gulai Tomes, Tebet, Jakarta Selatan.
Ikan Pari Gultom Gulai Tomes, Tebet, Jakarta Selatan.

Entah mengapa saya dari kecil suka makan ikan, padahal dulu ada anggapan kalau kebanyakan makan ikan, bisa cacingan sehingga banyak anak anak yang kurang suka makan ikan. Saya suka ikan,  mungkin karena Kakek kami jualan ikan, mungkin karena Mak kami selalu masak ikan sehingga ikan merupakan lauk yang selalu ada waktu saya kecil di kampung kami, Mentok, Bangka.

Mungkin juga karena saya pernah mengalami betapa sulitnya menangkap ikan.
Suatu kali saya diajak ayah mancing ikan kelaut, habis magrib kami berangkat kepantai, lalu naik sampan, sampan ayah sangat istimewa dibuat dari bekas sekoci kapal terbang Jepang, dari bahan almunium. Sampan didayung ketengah laut, jangkar dilepas, lalu lentera dihidupkan, ikan-ikan kecil menghampiri sinar lampu, cumi-cumi naik mengejar ikan kecil, cumi-cumi ditangkol sama ayah. Tangkol itu mirip jaringan untuk menangkap ikan gurame atau ikan mas dikolam, ada bagian lingkaran yang diberi jaring dan ada bagian gagangnya, ayah membuat tangkol sendiri termasuk merajut jaringnya. Cumi-cumi sebagian dibuat umpan untuk memancing ikan dan sebagian lagi dibawa pulang, digoreng pakai asam garam, paling enak kalau cumi ada telornya. Malam itu kami mancing semalaman, selesai mancing dan menangkol cumi-cumi, kembali kedarat, ayah turun duluan dan menambat sampan, waktu saya mau turun, kaki tidak bisa digerakkan, rupanya terlalu lama duduk bersila disampan sehingga kaki jadi kesemutan dan kaku, ayah senyum senyum saja, baru tahu saya, saya kirain gampang saja mancing ikan ........ he he.
Sejak itu kalau saya makan ikan tidak pernah bersisa, sampai tulang dan sirip ikan dipatahkan dan di-isap-isap.

Kakek dari pihak Mak, Djalil (Atok Tebing) berdagang ikan di pasar, setiap hari saya dan adik saya Tamrin ke pasar untuk mengambil ikan dari Kakek, kami mengambil ikan untuk lauk hari itu dan sekalian minta uang jajan sama kakek, asyik. Rumah Atok Djalil, atok atau datuk alias kakek, bersama nenek tinggal di rumah di atas tebing, ada kira-kira empat puluh anak tangga menuju kerumak atok. Nenek atau Nek Tebing biasa kami panggil, menanam sirih disekitar rumah untuk dimakan dan dijual, kalau atok kan jualan ikan di pasar. Selain sirih, di halaman rumah Atok ada pohon pisang, pohon sukun, pohon mangga, pohon kelapa, pohon keranji dan pohon bunga kaksiau.
Paling enak makan di rumah Atok, masakan Nek Tebing sangat enak terutama gulai tumis ikan pari dan gulai kuning udang dimasak dengan irisan nenas, Atok selalu memilih bagian ikan yang paling gurih dan membuang tulang atau duri ikan sebelum meletakkannya ke piring kami.

Belakangan  saya baru tahu bahwa mengkonsumsi ikan dapat menghindari penyakit jantung dan bagus untuk perkembangan otak balita.

Saya dan istri saya ibu Neng sering berbelanja ikan antara lain di pasar Bawah dan pasar Pusat Pekanbaru, pasar Rumbai dekat rumah kami di Rumbai Pekanbaru, pasar Kampar, pasar Tebet Barat, pasar Modern BSD Serpong, pasar Pembangunan Pangkal Pinang Bangka, pasar Sukahujan Malingping Banten dan tempat pelelangan ikan Binuangen Banten.

Image captionTanjung Pesona, Jalan Pantai Rebo, Sungai Liat Bangka. Lio San Moy atau Mintono Mintini.. Picture taken by Safri Ishak, March 2010
Image captionTanjung Pesona, Jalan Pantai Rebo, Sungai Liat Bangka. Lio San Moy atau Mintono Mintini.. Picture taken by Safri Ishak, March 2010

Pasar Modern BSD. Ikan Teri dan Telur Ikan Kakap Picture taken by Safri Ishak, 17-january-2010.
Pasar Modern BSD. Ikan Teri dan Telur Ikan Kakap Picture taken by Safri Ishak, 17-january-2010.

Pasar Pembangunan Pangkal Pinang. Ikan Hiu Botol Utuh, Potongan Ikan Hiu Totol, Potongan Ikan Pari dan Siput Gonggong. Picture taken by Safri Ishak, March-2009.
Pasar Pembangunan Pangkal Pinang. Ikan Hiu Botol Utuh, Potongan Ikan Hiu Totol, Potongan Ikan Pari dan Siput Gonggong. Picture taken by Safri Ishak, March-2009.
Pasar Pembangunan Pangkal Pinang. Ikan Hiu Botol Utuh, Potongan Ikan Hiu Totol, Potongan Ikan Pari dan Siput Gonggong. Picture taken by Safri Ishak, March-2009.
Pasar Pembangunan Pangkal Pinang. Ikan Hiu Botol Utuh, Potongan Ikan Hiu Totol, Potongan Ikan Pari dan Siput Gonggong. Picture taken by Safri Ishak, March-2009.

Pasar ikan favorite saya dalah pasar ikan Mentok, Bangka, setiap pulang kampung saya selalu menyempatkan diri untuk mampir kepasar. Selain bernostalgia disitu banyak dijual aneka ragam ikan yang jarang saya lihat ditempat lain misalnya ikan selangat, ikan perang, ikan beliak mata, ikan semenyak, ikan hiu, ikan sembilang, ikan baung laut dan ikan Pari Hantu. 

Ikan Selangat. Dipindang Enak. Picture taken by Safri Ishak, March 2010. Pasar Ikan Mentok Bangka.
Ikan Selangat. Dipindang Enak. Picture taken by Safri Ishak, March 2010. Pasar Ikan Mentok Bangka.

Pasar Mentok, Bangka. Berung salah satu jenis Siput Laut, sedap di masak Pacak Berung. Picture taken by Safri Ishak, March 2011.
Pasar Mentok, Bangka. Berung salah satu jenis Siput Laut, sedap di masak Pacak Berung. Picture taken by Safri Ishak, March 2011.

Ikan Pari Antu. Picture taken by Safri Ishak.
Ikan Pari Antu. Picture taken by Safri Ishak.

Seumur umur baru pertama kali saya melihat ikan pari hantu, walaupun ukurannya tidak sebesar ikan pari Manta yang merupakan salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton (sumber Wikipedia ikan pari manta).

Penampakan ikan pari hantu sangat mengesankan.

Tidak berapa banyak orang yang suka makan masakan ikan pari karena katanya ikan pari amis, padahal rahasia memasak ikan pari adalah ikan pari harus segar, dijamin rasanya manis, tulangnya lunak dan tidak bau amis. Ikan pari paling sedap dibakar dimakan pakai sambal asam dan di gultom "gulai tomes" atau gulai tumis pari.
Untuk dimasak pari bakar sebaiknya pilih ikan pari yang tidak terlalu besar dengan ukuran diameter lebih kurang 30 cm, untul pari gultom ukuran pari yang lebih besar tidak masalah.

Ikan Pari Bakar Sambal Asam.

Timun, ikan pari bakar dan sambal asam. Picture taken by Safri Ishak, Tebet Barat, 21-August-2011. Ramadhan 1432H hari ke dua puluh satu
Timun, ikan pari bakar dan sambal asam. Picture taken by Safri Ishak, Tebet Barat, 21-August-2011. Ramadhan 1432H hari ke dua puluh satu

Menu sehat untuk berbuka puasa. Resep Sambal Asam ibu Neng.

Bahan:

  1. Cabe Keriting dan cabe rawit.
  2. Gula Merah diiris.
  3. Asam Jawa.
  4. Garam.
  5. Terasi. 

Cara Membuat:

  1. Bersihkan cabe merah dan cabe rawit, lalu diulek halus dengan garam dan terasi.
  2. Tambahkan gula merah yang sudah diiris-iris kedalam ulekan, terus diulek sampai merata.
  3. Pindahkan sambal kedalam wadah.
  4. Rendam asam jawa dengan air panas, saring lalu masukkan kedalam sambal lalu diaduk sampai merata.

Hidangkan dengan kangkung rebus dan tauge rebus, lebih lengkap lagi kalau ada ikan bakar.

Ikan Pari Gultom, Gulai Tomes.

Ikan Pari Gulai Tumis. Picture taken by Safri Ishak, Tebet Barat, 24-June-2010. Masakan kakak saya Farida.
Ikan Pari Gulai Tumis. Picture taken by Safri Ishak, Tebet Barat, 24-June-2010. Masakan kakak saya Farida.

Resep : Yuk Yam Bangka Pulau Asal Kita 

Bahan: 

  1. 500 gr ikan pari 
  2. 2 btg serai 
  3. 4 sdm air asam jawa (atau lebih, jika suka asam) 
  4. 10 cabe rawit utuh, buang tangkainya 
  5. minyak goreng secukupnya 

Bumbu:

  1.  3 cm kunyit 
  2. 5 buah cabai besar merah 
  3. 4 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera) 
  4. 1 sdt ketumbar 
  5. 3 cm lengkuas 
  6. 5 siung bawang putih 
  7. 5 siung bawang merah 
  8. 1 sdm terasi 
  9. garam secukupnya 
  10. gula pasir secukupnya

Cara Memasak

  1. Bumbu dihaluskan
  2. Bersihkan ikan pari, potong spt pd foto
  3. Tumis bumbu yg sdh dihaluskan, bersama serai juga
  4. Masukkan pari, aduk2 sebentar, lalu masukkan air asam jawa, cabe rawit utuh dan tambahkan air secukupnya
  5. Beri garam & gula, aduk lalu didihkan dan tunggu hingga pari matang

Hidangkan hangat2.

Di perairan Indonesia, ikan pari ditangkap hampir sepanjang tahun, sehingga sayang kalau tidak dimanfaatkan karena tidak tahu cara memasaknya. 

Penah di salah satu super market, ketika saya memilih milih ikan pari untuk dibakar, kebetulan super market tersebut melayani bakar ikan gratis, seorang ibu melihat agak heran kepada saya dan bertanya "ikan apa itu pak dan mau dimasak apa", saya jawab "ikan pari, mau dibakar dan rasanya enak", "ooo gitu, belum pernah saya lihat ikan pari" sang ibu menimpali.

Hmm belum tahu dia rasa ikan pari, kalau sudah nyoba pasti mau lagi. Manfaat ikan pari antara lain diambil dagingnya untuk dimasak sebagai bahan makanan, diambil kulitnya dikeringkan dapat dipakai sebagai ampelas dan diambil tulangnya sebagai sumber penghasil gelatin.

Salam, Safri. Masa kecilku di Mentok, Bangka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun