Sebagai panutan atau teladan kehidupan Rasulullah yaitu kesuksesan Muhammad sebagai seorang pedagang. Muhammad bukan hanya sukses dalam berdakwah, memimpin negara dan rumah tangga tapi juga sukses dalam membangun usaha. Muhammad bukan hanya disegani sebagai pemuka agama dan pemimpin negara tapi juga disegani sebagai saorang saudagar yang memiliki jangkauan jaringan bisnis dan pangsa pasar yang luas serta pelanggang yang banyak.
Muhammad sebagai pemimpin bisnis danentrepreunershipdijelaskan di dalam buku Dr. Syafi’i Antonio dengan judul “Muhammad SAW Super Leader Super Manager”. Buku tersebut menguraikan bahwa masa berbisnis Muhammad yang mulai denganintership(magang),business manager, investment manager, business ownerdan berakhir sebagai investor relatif lebih lama (25 tahun) dibandingkan dengan masa kenabiannya (23 tahun). Nabi Muhammad bukan hanya figur yang mendakwakan pentingnya etika dalam berbisnis tapi juga terjun langsung dalam aktifitas bisnis.
Langkah untuk menuntun sukses berwiraswasta seperti mengembangkan pengetahuan yang menjadi minat dan bakat sehingga tidak merasa terbebani, membangun networking atau jaringan pertemanan yang dapat membantu usaha, realistis dalam berfikir dan bertindak akan menentukkan hasil yang akan didapat nantinya, memiliki kreativitas untuk menemukan ide usaha atau ide bisnis serta inovatif dalam menjalankannya sehingga dapat mengikuti perubahan dunia usaha dan dinamikanya, dan melihat sebuah persoalan usaha dari sudut positif bagi perkembangan usaha yang ditekuni
Kadang kala hidup ini terlalu indah untuk dihabiskan dengan rutinitas bangun pagi-pulang sore, bangun pagi-pulang sore, tanpa memiliki kebebasan untuk mengerjakan apa yang kita suka dan kapan saja kita suka.
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Maka solusi yang bisa mengurangi dan memecahkan pengangguran apabila mental pencari kerja dirubah dari penulis lamaran kerja menjadi pencipta lapangan usaha lewat berwiraswasta.
diposting sebelumnya di Fajar, 16 Mei 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H