Mohon tunggu...
Safrida Lubis
Safrida Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar kehidupan

guru fisika pada sma negeri di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Kisah Perjalanan Spiritual sang Pendamping Haji

19 Januari 2019   20:53 Diperbarui: 19 Januari 2019   22:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak di amanahkan untuk menjadi mata, hati, kaki, pikiran dan hati dari seorang ibu yang melahirkannya dalam perjalanan haji untuk lansia jauh dari rencana yang telah di susun sebelumnya. 

Dengan segala kerendahan dan keterbatasan akan segalanya, anak tersebut akhirnya mampu menyunggingkan senyum sang ibu dalam deraian air mata saat tersungkur sujud di masjid Quba, di pelataran Raudhah dan perjalanan di sisi masjid Nabawi tepat di hari kemerdekaan RI. 

Buku yang menampilkan perasaan suka cita dan perjuangan sang anak untuk dapat kembali menghadirkan senyum dari ibunya pada perjalanan menuju Mekkah dan pelaksanaan haji dengan hati yang tak pernah tidur memanggil sang pencipta. Hingga senyum itu kembali merekah tepat di depan multazam, saat merasakan licin dan cadasnya batu di bukit Marwah serta setelah keluar dari dua terowongan bus salawat di malam perjalanan akhir rukun dan wajib haji. 

Buku ini menuai kerinduan bagi siapapun untuk bisa mendampingi orang tuanya dalam melaksanakan ibadah tersebut. Suasana bertabur rasa menghiasi untaian ceritanya dan sebuah kenyataan bahwa ibunya meninggal enam bulan dari kepulangan mereka di tanah air, menimbulkan cerita yang tak biasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun