Mohon tunggu...
Safrida Lubis
Safrida Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar kehidupan

guru fisika pada sma negeri di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Para Guru yang Tersandung Permenneg PAN & RB No. 16/2009 Pasal 17

23 Februari 2014   00:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naik pangkat.... siapa yang tidak senang?! golongan menjadi naik, demikian halnya masa kerja dan gaji naik juga sebesar lima puluh ribu rupiah. Bagi kami para guru yang biasanya diberikan jalan mulus untuk naik pangkat dengan jangka waktu yang relatif singkat dibandingkan pegawai negeri lainnya yaitu 2 tahun kini harus terhenyak dengan masa yang diperpanjang selama 4 tahun.

Memang....guru itu jam kerjanya sedikit bila dibandingkan dengan pegawai kantoran yang diharuskan pulang sampai sore. Terlebih lagi jika melewati masa akhir semester, banyak sekali waktu libur yang menurut mereka katakan kami dalam keadaan libur. Apalagi bagi kami yang berada di aceh, pada bulan ramadhan hampir sebulan lebih kegiatan belajar mengajar tutup dan sebagian besar kami beribadah. Tapi dibalik itu semua, sesungguhnya kami para guru harus bekerja ekstra diluar jam  kerja yang telah ditetapkan. Yah.....mungkin inilah sekelumit yang harus dicurahkan, agar hati ini dalam keadaan bersih dan tetap ikhlas mendidik anak bangsa.

22 Januari 2014, berkas kenaikan pangkat beberapa guru di sma negeri 4 langsa telah berada di BKPP untuk segera di online kan ke BKN medan dan pengharapan kami April 2014 kami telah menerima SK IV/a. Tapi...8-9 Februari melalui PGRI kota langsa mengundang semua guru kota langsa untuk mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan oleh tim BKN medan dan seorang tutor nasional untuk mensosialisasikan permenneg PAN no. 16/2009. Kekaburan mulai membayangi keberhasilan untuk naik pangkat tahun ini. Walaupun demikian kami masih percaya pasti ada jalan keluarnya, tidak mungkin suatu cerita tidak mempunyai akhir.

Rabu, 12 februari 2014 kembali PGRI menggelar sosialisasi, yang intinya memberikan angin segar dan semangat baru untuk menuju IV/a.

"Bapak/ibu guru, saat ini ada sekitar tiga ratusan guru kota langsa yang akan mengajukan kenaikan pangkat yang terdiri dari beberapa golongan III keatas. Tetapi untuk masa transisi ini sebelum melaksanakan secara penuh peraturan yang termuat dalam permenneg pan no.16, maka pemerintah pusat memberikan keluangan waktu yang tidak mengharuskan bapak/ibu untuk merubah penilaian yang telah dibuat."

Demikian penyampaian ketua PGRI dengan lembutnya yang sedikit mencerahkan bagi impian kami semua.

"Hanya bapak/ibu, pihak BKN medan mengajukan persyaratan agar mereka tidak tersandung dengan ketentuan yang akan berlaku dan mereka hanya minta PAK dengan model terbaru sesuai PAN tadi."

Suasana mulai gaduh. Kasak kusuk menghiasi suasana ruangan yang terasa mengalami kenaikkan suhu disamping matahari yang mulai meninggi.

"Dalam PAK terbaru ada kolom nilai yang harus diisi dan tidak boleh kosong yaitu pengembangan diri, diwajibkan memiliki nilai sesuai dengan tingkat golongannya. Hal yang harus dipenuhi guna terisinya nilai tersebut adalah melampirkan penilaian untuk karya tulis ilmiah (KTI)."

Saya semakin bersemangat mendengar penjelasan dari beliau, terbayang akan judul-judul yang akan saya jadikan apabila ada masalah yang didapat dalam proses belajar mengajar.

"Jadi, bapak/ibu sudah bisa mulai menulis sekarang dan minggu depan harus sudah dikumpulkan kepada kami tim pemeriksa daerah dan selanjutnya akan di koreksi kembali oleh tim dari nasional, setelah itu bapak/ibu akan mendapatkan selembar penilaian yang akan di bawa untuk diperlihatkan dan sebagai arsip pada dinas pendidikan kota langsa guna dilanjutkan dengan pembuatan PAK model terbaru. Setelah dari itu PAK tadi segera dilengkapi pada BKPP kota langsa guna diteruskan ke BKN medan. Ingat bapak/ibu, waktu untuk membantu kita pada kenaikan pangkat golongan transisi ini sampai 31 maret 2014 pada BKN medan."

Mendengar penjelasan itu semua saya jadi bersemangat untuk mencoba mengejar deadline yang ditetapkan.

Saya mulai merancang apa yang harus saya tampilkan pada PTK, dan karena kenaikan pangkat saya ke IV/a, maka saya harus mempunyai 8 nilai yang seukuran 2 PTK. saya mulai merancang, menulis, melaksanakan, menulis lagi, berfikir, membaca literatur, menulis lagi dan akhirnya sampai hari ini PTK yang pertama belum juga dikatakan lima puluh persen selesai. Yah...sudahlah.....deadline yang diberikan terlalu pendek bagi saya yang harus memenuhi 24 jam mengajar setiap hari dan ditambah 7 jam piket untuk menyibukkan saya dengan tugas sebagai guru di 42 jam yang tersedia dalam satu minggunya dan saya juga wali kelas dari siswa yang berjumlah 24 siswa dengan berbagai masalah yang harus diluruskan, saya juga membantu membimbing siswa kelas XII yang sedang berbenah diri di sore hari dalam menghadapi UN 2014  yang tidak lama lagi dan ada bimbingan olimpiade yang harus dituntaskan juga, dan saya juga ibu dari seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang masih berakal sangat kekanak-kanakan, dan akhirnya lagi saya juga manusia yang butuh istirahat.........

Biarlah kali ini saya tertunda oleh peraturan negara yang telah menggaji saya, yang pastinya hal yang dibuat pasti memberikan hikmah yang bernilai positif. Jikalau pun saat ini pangkat saya harus tertunda, saya tidak sendiri. Begitu banyak teman-teman saya dari profesi guru juga bernasib sama walaupun tidak dipungkiri ada teman yang berusaha menerobos sekuat tenaga guna lolos untuk april 2014 nanti. Saya doakan agar mereka semua berhasil.

Tapi satu yang pasti, yang tertunda adalah pangkat saya, tetapi ini adalah tiket keberangkatan untuk melaju kencang di jalan tulis menulis. Karena yang pasti, KTI kedepan mengharuskan saya untuk menulis kan?

Begitu juga teman-teman yang lain, mari melangkah beriringan......

Salam guru...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun