Mohon tunggu...
Mario Ambriyan
Mario Ambriyan Mohon Tunggu... -

senang sekali mengenal anda :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanya untuk Kamu :)

18 Februari 2012   11:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudikah kamu menjadi Makmum disetiap sholatku ?

agar sholatku lebih bermakna dan terjaga hendaknya.

sudikah kamu menjadi Penjaga diri dan makmum
agar hidupku lebih tenang dan bahagia ?

sudikah kamu menjadi Pendidik hati dan jiwaku agar rohaniku terisi hikmahNya dan akhlakku terjaga hendaknya ?

sudikah kamu menjadi Pemerhati setiap gerak dan langkahku ?

agar aku tahu mana salah dan buruk tingkah lakuku sudikah kamu menjadi Peneman di kala suka dan duka ku agar satu hari, jika ujian itu datang air mataku ada yg menghapuskan..

sudikah kamu menjadi Pembela diriku dan agamaku ?

agar aku terus berada di atas jln yg benar

sudikah kamu menjadi Penggerak semangatku ?

agar bila aku kelesuan kau mampu memberi bantuan walau hanya sekadar senyum

Sudikah kamu menjadi Sahabat untuk diriku ?

mendengar keluhan hatiku agar aku boleh berbicara apa saja dengan mu, tanpa rasa ragu

Sudikah kamu menjadi Penghibur ketika aku kesepian ?

agar aku boleh tertawa riang .

Satu ketika kamu menjawab...

Ya, Aku sudi

Karna kamu pilihanku karna RABBI dan Kamu juga memilihku karna petunjuk ILLAHI

Tetapi, aku kembalikan persoalan ini kepadamu

sudikah kamu terus menjadi IMAM di setiap SHOLATKU?

jika aku sudah tidak seperti dulu?

Sudikah pula kamu menjadi Imam, Penjaga, Pendidik Pemerhati, Peneman, Pembela,
Penggerak, Sahabat dan Penghiburku ?

Jika aku sudah tidak mampu lagi menjagamu, menemanimu memperhatikanmu, mendidikmu membelamu, menggerakkanmu menjadi sahabatmu dan menghiburkanmu Sudikah kamu ?

Aku percaya kamu masih sudi..
"Karna Aku pilihanmu karna ILLAHI
dan Aku juga telah memilihmu karna petunjuk RABBI"

Bila waktu memang menggerus banyak hal.
Bila usia memang mengikis banyak hal.
Aku berharap, semoga itu bukan cinta dan kasih sayang kita kepada ILLAHI RAABBI...

Amiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun