1. Drakor memiliki jalan cerita yang tidak bertele-tele, berbeda dengan sinetron Indonesia yang untuk mengungkap 1 kejahatan saja bisa memakan beberapa episode dan selalu saja ada rintangannya.Â
Jika di drakor kita akan dibuat penasaran, deg-deg an, dan menebak. Sedangkan di sinetron kita dibuat gemas, kesal, emosi, dan mengomel.
2. Drakor memiliki jumlah episode yang konstan yakni 16 episode. Meskipun ratingnya tinggi, hanya ditambah beberapa episode saja. Berbeda dengan sinetron, jika ratingnya tinggi maka jumlah episodenya bisa mencapai ribuan dan tayang hingga beberapa tahun.Â
3. Drakor menyuguh genre yang beragam, thriller, action, sejarah, komedi romantis, fantasi, dan pencintaan. Sedangkan sinetron lebih dominan percintaan, entah itu remaja maupun dewasa.
Sinetron Indonesia pada tahuan 90 an hingga pertengahan 2 ribuan lebih baik, karena banyak genre yang disuguhkan. Ada Tuyul dan Mbak Yul, Jinny oh Jinny, Saras 008, Panji Manusia Millenium, Misteri Gunung Merapi, Jaka Tingkir, Jaka Tarub, Bawang Merah Bawang Putih, Gerhana, Tersanjung, Tersayang, Si Cecep, Jin dan Jun, Pernikahan Dini, dan Bidadari. Masih banyak lagi sih..
4. Drakor lebih kreatif soal jalan cerita, sedangkan sinetron lebih sering mengangkat lika-liku hubungan percintaan. Drakor bahkan bisa bercerita tentang profesi seseorang, entah itu dokter, jaksa, reporter, polisi, pengusaha, jurnalis, chef, guru, dan sebagainya.Â
5. Satu lagi. lokasi dan pengambilan gambarnya beragam dan bagus, bisa berlatar pemandangan seperti pantai, perumahan elit dan sederhana, jalanan, mobil mewah, rumah sakit, berlatar kerajaan tempo dulu, hutan, dan banyak lagi. Kalau sinetron, 1 rumah bisa digunakan untuk beberapa sinetron. Sering kan nemuin? rumah yang digunakan sama, dan pengambilan gambar hanya di satu tempat saja.Â
Gimana nggak tertarik nonton drakor? Gimana nggak beda rasanya. Lebih seru, lebih greget!. Kalau sinetron lebih sering menguras emosi..
***$y 30 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H