Artikel terakhir Samber THR pun di luar dugaan mencapai 3 ribu lebih pembaca. Artikel tersebut berjudul "5 Kesan Tidak Terlupakan, Merayakan Idul Fitri Tahun 2020".Â
Ini pertama kalinya artikel saya dibaca oleh ribuan orang. Untuk orang yang baru mulai belajar merangkai kata, itu luar biasa, dan cukup menyenangkan. Saya bisa belajar pelan-pelan.
Di sana saya mulai berpikir tentang "akun tervalidasi" karena melihat beberapa tulisan tentang keuntungan validasi. Jika sudah tervalidasi, bukan tidak mungkin di bulan Juni saya mendapatkan K-Rewards untuk pertama kalinya.
Alasannya, karena saya punya artikel pamungkas itu dan saya rutin menulis selama ramadan. Artikel-artikel yang tayang pun sering dilabeli pilihan.Â
Akhirnya saya kembali menghubungi admin kompasiana dan lebih intens ke email dibanding WA. Sebenarnya sejak hari pertama menulis, saya sudah mempertanyakan akun ini. Sehari sebelum Samber THR dimulai, saya menuliskan keluh kesah di sebuah artikel dengan judul "Akun Ini Sudah Tervalidasi atau Belum?".Â
Namun saya tidak mendapat kepastian jawaban hingga akhir Mei. Tidak hilang akal, karena bisa jadi penyampaian saya terlalu berbelit, akhirnya saya memvideokan kendala akun ini.Â
Apa yang terjadi saat hendak menulis, apa yang terjadi saat alert tidak muncul meskipun data validasi sudah terisi lengkap. Video tersebut saya kirimkan ke email admin pada tanggal 2 Juni.Â
Beberapa jam kemudian, saya mendapat balasan dan menyatakan bahwa akun saya sudah tervalidasi.
Juni
Bulan Ketiga, Juni. Sejak akun tervalidasi saya semakin bersemangat lagi. Karena saya bisa melihat notifikasi tentang vote dan komentar tanpa harus membuka dan mencari artikel saya satu persatu. Sebelumnya notif yang muncul hanya tentang artikel yang ditayangkan kompasiana.
Dulu jika meninggalkan komentar pada sebuah artikel dan membutuhkan jawabannya, saya harus menghafalkan nama penulis dan judul artikelnya. Sekarang saya tidak perlu susah lagi, hehe. Bagaimana tidak senang dan bersemangat coba?