2. Makan Bajambau
Makan Bajambau atau makan bersama biasanya dilakukan sebelum shalat Zuhur di Masjid atau Mushola. Kegiatan ini diharapkan untuk memperat hubungan kekerabatan antar masyarakat dan saling mengenal satu sama lain. Karena beberapa ada yang hidup diperantauan jadi jarang bertemu dan bahkan ada yang tidak saling mengenal.Â
3. Silahturahmi dengan sanak keluarga dan kawan lama
Sebelum dan sesudah shalat Zuhur, masyarakat akan saling mengunjungi satu sama lain. Mereka akan kedatangan tamu baik dari keluarga dekat, kerabat, teman, atau tamu lainnya yang ingin berkunjung.Â
4. Sajian aneka makanan tradisional
Saat berkunjung, aneka makanan tradisional akan tersaji. Setiap rumah akan menghidangkan lomang srikayo, lomang tapai, kue jalo, kue palito daun, kelamai dan lainnya. Datangi setiap rumah, perut kenyang dan kantong terisi karena ada THR nya. Itulah yang ditunggu saat Hari Raya Enam waktu kecil.Â
Sebenarnya sehari menjelang Bulan Suci Ramadan, ada tradisi lainnya yang tak kalah meriahnya di Kabupaten Kampar yakni Balimau Kasai.Â
Balimau kasai bertujuan untuk mensucikan diri menjelang Ramadan dengan cara mandi. Kegiatan mandi balimau kasai ini terdiri dari campuran bunga rampai, akar-akaran, dan irisan jeruk purut yang nantinya akan dicampur dengan air secukupnya.Â
Kegiatan balimau kasai ini biasanya dilakukan disepanjang aliran sungai Kampar. Masyarakat akan mandi balimau kasai di pinggiran sungai ini, ada yang membawa pelampung dan perahu karet. Terkadang ada pula yang membawa bekal makanan untuk dimakan setelah selesai mandi.Â
Hal yang paling saya nanti saat tradisi balimau kasai adalah 'sampan hias'. Sepanjang aliran sungai Kampar akan berlayar sampan-sampan yang dihias sedekimian bagusnya. Saya lupa persisnya, tapi sepertinya setiap sampan mewakili daerah yang ada di kabupaten Kampar.Â
Semoga bermanfaat dan menambah sedikit pengetahuan tentang tradisi masyarakat Indonesia (khususnya Kampar) dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.