Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

2 Helai Sarung Pemberian Nenek

14 Mei 2020   23:41 Diperbarui: 14 Mei 2020   23:46 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan tiba, iklan sarung beraneka merk mulai bermunculan. Melihat iklan tersebut, lagi-lagi saya teringat pada nenek.

Dulu semasa nenek masih ada, menjelang lebaran tiba beliau selalu mendapatkan beraneka ragam corak dan merk sarung setiap tahunnya. Entah itu didapatkan dari masjid, tetangga, kolega, dan kerabat. Nenek selalu menyimpan rapi setiap pemberian tersebut. 

Setelah almarhumah nenek meninggal dunia, sarung peninggalannya jika dikumpulkan keseluruhan bisa mencapai puluhan dan mungkin bisa ratusan. Itupun sebagian sudah dipindah tangankan ke orang lain. Namun bukan itu kisah yang sesungguhnya. 

6 tahun silam... 

2 Helai Sarung untuk Paman

Sebelum berangkat ke perantauan. Nenek menitipkan 2 helai sarung. Sarung tersebut diperuntukkan untuk paman saya. Nenek sudah sangat lama tidak bertemu dengan anak lelaki satu-satunya. Karena usia yang tak kemungkinkan untuk bepergian dan kesibukan sang paman. Komunikasi yang terjalin hanya via telepon dan sesekali video call. 

Saat itu Nenek berpesan "iko untuk Om. Antaan ka rumahnyo yo, bia basuo au samo Om. Kecek an, acok-acok maagiah kaba ka Nenek". (Red : Ini untuk Paman. Tolong diantarkan ke rumahnya ya, supaya kamu bisa ketemu sama Paman. Bilang sama dia, sering-sering memberi kabar sama nenek). 

Sarung tersebut akhirnya saya berikan langsung pada paman. Paman saya saat itu menangis dan mengungkapkan keinginannya untuk pulang menemui nenek. Paman mengelus-ngelus sarung tersebut. Dia terlihat sangat menyukai sarung pilihan nenek dan berkata "warna, motif dan bahannya bagus, Om suka. Nanti Om pakai ya". 3 bulan lalu saya masih melihat sarung tersebut dipakai untuk shalat. 

Pesan dan titipan yang terlihat sederhana, namun bisa menyentuh hati si penerimanya. 

Ibarat pepatah. Kasih sayang ibu sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah.

Nenek memilih sarung terbaik untuk anaknya, sesuai dengan apa yang disukainya. Meskipun sudah lama tidak bertemu dan si anak jarang memberi kabar. Seorang ibu akan selalu ingat yang terbaik untuk anaknya dan selalu mendoakan kesuksesan anaknya.

2 Helai Sarung for Me

Disaat yang bersamaan, nenek juga memberi saya 2 helai sarung. Nenek menyuruh saya memilih sesuai dengan yang saya sukai. Sesekali beliau merekomendasikan pilihannya. 

Ini bisa kamu pakai. Sarung itu multi fungsi. Bisa kamu gunakan untuk apa saja. Begitu bunyi perkataan sang nenek saat itu.

Ya benar sekali... 

Hingga saat ini sarung tersebut masih saya gunakan. Benar-benar multi fungsi. Bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti :

1. Pengganti selimut. Saya hanya memiliki 1 selimut, jika selimut tersebut kotor maka yang saya gunakan sebagai penggantinya adalah sarung. Dulu saat pertama kali datang ke Kota Hujan, saya hanya membawa sarung. Saya lupa yang namanya Kota Hujan itu dingin. Sehingga sarung pemberian nenek inilah yang menjadi penyelamat saya.

2. Alas untuk menyetrika. Hingga saat ini, sarunglah yang saya gunakan sebagai alas untuk menyetrika pakaian. 

3. Untuk sholat. Sarung dapat digunakan sebagai bawahan mukena, terkadang jika terlalu kreatif juga bisa untuk atasan. Tapi bentuknya seperti ninja.

4. Jika bepergian, sarunglah yang saya gunakan sebagai selimut diperjalanan. Karena ringan dan mudah dibawa. 

Begitu terasa manfaat dari sarung yang diberikan oleh nenek.

Akan selalu saya rawat dan saya gunakan untuk kebaikan sehingga pahalanya akan terus mengalir untuk nenek. 

Masih ingat? Pemberian yang terus dirasakan manfaatnya meskipun si pemberi sudah meninggal dunia disebut sedekah jariyah. Penjelasan lebih lanjut mengenai sedekah, bisa dibaca pada artikel ini "Sedekah Tak Melulu Perkara Uang" https://thr.kompasiana.com/safniyeti85179/5eb5808b097f3614056326a2/sedekah-tak-melulu-perkara-uang. 

Semoga artikel ini dapat menginspirasi untuk selalu mengingat orang tua yang kita sayangi.

Sudahkah kamu menghubungi orang tuamu hari ini? tanyakan kabarnya. 

***$y

14 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun