Indonesia dikenal dengan keberagaman suku, adat, budaya, dan agama. Agama yang diakui di Indonesia adalah :
1. Islam
2. Kristen Protestan
3. Kristen Katolik
4. Hindu
5. Buddha
6. Kong Hu Cu
Bulan Mei tahun 2020 ini menjadi kolaborasi antara agama islam dan buddha. Pelaksanaan ibadah puasa 1441 H bagi umat islam dan perayaan hari raya waisak 2563 bagi umat buddha.Â
Bulan ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kelender islam dan umat islam akan berpuasa selama 1 bulan penuh. Bagi umat islam bulan ramadan merupakan bulan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, bulan ramadan memiliki beberapa keutamaan yaitu :
1. Kitab suci Al-qur'an diturunkan pada bulan ramadanÂ
2. Bulan ramadan merupakan bulan penuh keberkahan dan penuh pengampunan
3. Pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup saat bulan ramadan
4. Pahala dibulan ramadan berlipat ganda
5. Pada bulan ramadan terdapat malam Lailatur qadar atau malam kemuliaan
6. Doa dibulan ramadan mustajabah
7. Pahala berpuasa dibulan ramadan senilai puasa 10 bulanÂ
8. Bagi yang mampu dianjurkan untuk membayar zakat fitrah
Maka tidak salah jika bulan ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh umat islam. Bulan penuh keberkahan dan berlomba-lomba untuk kebajikan. Setelah berpuasa selama 1 bulan maka umat muslim akan merayakan hari kemenangan yakni Hari Raya Idul Fitri.Â
Sedangkan hari raya waisak merupakan perayaan untuk memperingati kelahiran buddha. Beberapa negara memiliki tradisi berbeda untuk memperingati hari raya waisak ini.Â
Candi Borobudur merupakan salah satu candi peninggalan umat buddha. Disinilah kerap diadakan puncak perayaan Waisak. Dilansir dari cermati.com, secara garis besar rangkaian acara yang digelar untuk memperingati trisuci waisak di Indonesia ada 3 :
1. Prosesi pengambilan air berkat dari mata air Jumprit di Kab. Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kab. Grobongan.
2. Ritual Pindapatta yakni ritual untuk berbuat kebajikan
3. Detik-detik menjelang puncak purnama dilakukan Samadhi. Biasanya pada saat ini umat buddha akan berkumpul di candi Borobudur dan menyalakan lilin kemudian memasukkannya ke dalam lentera. Hal inilah yang menjadi ciri khas tradisi perayaan waisak di Indonesia.Â
Meski tradisi perayaan waisak dan bulan ramadan berbeda, hal ini tidak menjadikan masyarakat Indonesia terpecah belah. Kita tetap dapat hidup saling berdampingan meski berbeda. Saling menghomati dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Saling bahu membahu untuk berbuat kebajikan dan membantu sesama di tengah pandemi Covid-19. Yakinlah jika kita berjalan bersama tanpa melihat perbedaan maka setiap musibah dapat teratasi dengan mudah.
Jadikan bulan ramadan dan waisak sebagai semangat untuk segera bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Tumbuhkan rasa optimismu segera..
Bangkit!!!
***$y
7 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H