Tuhan, jika nanti aku pergi
Apa yang akan diingat oleh orang-orang disini?
Jika sekarang saja mereka kerap memaki
Apalagi nanti jika aku mati
Manusia itu lain dimuka lain dihati
Didepan terlihat memuji
Dibelakang mencaci
Terkadang itu membuat sakit hati
Hmm, pikirku saat sendiri
Begitu ya karakter makhluk yang bernama manusia itu.
Bersabarlah dalam hati, agar dendam tak merasuki
Tidak semua harus dibalas dengan emosi
Cukup diam dan bersihkan diri
Biar hujan mengikis dengkiÂ
Ingatlah jika dipanggil ilahi
Tak peduli yang mereka bilang nanti
Hanya tuhan yang berhak menilai mati
Cukup kamu perbaiki diri
Jangan pikirkan mereka bilang apa, ucapku kini
Lakukan saja yang terbaik, amalmu lebih penting!
Terinspirasi kisah hari ini,
Cerita bersama mereka.
Perbedaan jangan dihakimi
Itu hanya secuil warna-warni
Penghias dunia agar terlihat seperti pelangi
'Sepele tapi tak layak ditertawakan'
Berbeda itu normal
Kita bhineka tunggal ika
Minggu, 29 Maret 2020
(Maaf, mungkin cerita hari ini sedikit tidak nyambung)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H