Mohon tunggu...
safnanasta
safnanasta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas Malikussaleh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Phubbing: Ketergantungan Teknologi dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

24 November 2024   11:30 Diperbarui: 24 November 2024   11:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Phubbing, yang merupakan singkatan dari "phone snubbing", adalah perilaku mengabaikan orang di sekitar karena terlalu asyik menggunakan ponsel. Fenomena ini semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi digital, terutama dalam konteks sosial, seperti saat berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja. Namun, meskipun terlihat sepele, perilaku phubbing memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hubungan interpersonal dan kesehatan mental individu.

Phubbing dan Hubungan Interpersonal

Phubbing dapat menciptakan jarak emosional antara individu dalam hubungan sosial. Ketika seseorang merasa diabaikan karena lawan bicaranya lebih fokus pada ponsel, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak dihargai, kesepian, bahkan frustrasi. Dalam hubungan romantis, misalnya, phubbing sering dikaitkan dengan penurunan kepuasan hubungan dan meningkatnya konflik. 

Ketika phubbing menjadi kebiasaan, hubungan sosial bisa terganggu, mengurangi kualitas interaksi yang sejatinya berperan penting dalam membangun koneksi emosional dan rasa saling pengertian. Hal ini juga dapat memengaruhi persepsi diri individu, di mana korban phubbing merasa kurang berharga atau tidak penting.

Dampak Phubbing pada Kesehatan Mental

1. Stres dan Kecemasan Sosial

Phubbing dapat meningkatkan stres, terutama dalam situasi di mana individu merasa perlu bersaing dengan ponsel untuk mendapatkan perhatian orang lain. Ketidakmampuan untuk mendapatkan perhatian ini bisa memicu kecemasan sosial, terutama bagi individu yang sudah memiliki sensitivitas terhadap penolakan.

2. Kesepian dan Depresi

Phubbing sering kali membuat korban merasa terisolasi, meskipun secara fisik mereka berada di sekitar orang lain. Isolasi emosional ini, jika berlangsung terus-menerus, dapat meningkatkan risiko depresi. Selain itu, bagi pelaku phubbing, ketergantungan yang berlebihan pada ponsel juga dapat mengganggu kesehatan mental, karena mereka cenderung mengganti interaksi nyata dengan hubungan digital yang kurang mendalam.

3. Penurunan Kesejahteraan Psikologis

Kebiasaan phubbing dapat menurunkan tingkat "mindfulness", atau kesadaran penuh akan momen saat ini. Individu yang sering melakukan phubbing cenderung mengalami penurunan kemampuan untuk menikmati momen sosial secara langsung, sehingga kesejahteraan psikologis mereka juga menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun