Mohon tunggu...
Safnah Khalisa
Safnah Khalisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi sains informasi UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Pancasila Masih Relevan sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia?

26 Maret 2023   14:38 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan Negara yang berlandaskan Pancasila. Hal tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila terdiri atas dua kata Bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar. Pancasila sendiri terdiri dari 5 sila yang berbunyi, (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup berarti menjadikan Pancasila sebagai pedoman di setiap hal yang dilakukan. Semua hukum yang ada di Indonesia harus berlandaskan Pancasila karena merupakan sebuah kaidah yang fundamental dari elemen bangsa, hingga menjadi ideologi yang hanya dimiliki Negara Indonesia. Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar Negara merupakan untuk menggunakan ideologi Pancasila sebagai pengatur kegiatan Negara. Pancasila sebagai ideologi Negara memiliki keunggulan jika dibandingkan ideologi-ideologi lainnya, yaitu menjunjung tinggi kehidupan bersama, hak asasi manusia, keberagaman, dan demokrasi yang mendukung partisipasi masyarakat dalam pemerintahan sehingga sangat sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah F.L, M.E., menjelaskan mengenai tantangan yang dihadap saat ini. Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternative melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Kemudian tantangan selanjutnya yaitu ekskluvisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah pada kuatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi, dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Di era globalisasi pancasila berusaha menerobos sebagai pedoman pemantapan mental kaum milenial serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi milenial tumbuh saat perkembangan teknologi sedang pesat-pesatnya. Sehingga kebudayaan dari luar pun dapat dengan mudah mendominasi, membuat norma-norma yang telah ada tersingkir sedikit demi sedikit. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan saat  ini terutama bagi generasi mineal adalah untuk memfilter atau menangkal hal-hal negatif yang masuk dari luar negeri.  Dengan begitu Pancasila harus dipahami dan terinternalisasi pada setiap individu.

Dapat dilakukan implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat. Karena Negara Indonesia termasuk ke dalam Negara yang memiliki minat baca rendah maka dapat dilakukan dengan cara yang menarik lainnya, seperti mempraktikan secara langsung mengenai nilai-nilai Pancasila tersebut yang dikemas dalam bentuk video dan di upload ke sosial media yang ada agar dapat ditonton oleh segala kalangan. Serta diperlukannya pelajaran mengenai Pancasila dalam dunia pendidikan Indonesia yang dimulai saat di sekolah dasar agar masyarakat dapat menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini.

Pancasila sebagai ideologi Negara dan Bangsa Indonesia masih sangat relevan saat ini karena dalam era globalisasi ini Pancasila sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia guna untuk membatasi diri dan memilih mana hal yang membawa dampak positif dan bermanfaat bagi kehidupan, dan menjauhkan hal yang membawa dampak negatif. Maka dari itu, masyarakat Indonesia tetap harus memelihara dan mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan yang ada, masyarakat harus sadar bahwa nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan seperti Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, gotong royong, musyawarah, nasionalisme, patriotism bukan hanya untuk dihafal, namun untuk diterapkan pada diri sendiri dan menebarkannya pada individu lain agar bersama-sama dapat menciptakan serta berperan penting dalam menciptakan Indonesia yang damai, aman, dan tentram.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun