Mohon tunggu...
Safiya Fadlulah
Safiya Fadlulah Mohon Tunggu... Lainnya - Master's Student at PTIQ Jakarta

Melakukan kebaikan bagaikan nafas dalam hidup manusia. Bukan harap jasa dan imbalan manusia semata, namun Ridho Allah yang utama. Maka melakukan kebaikan sebanyak mungkin dalam hidup adalah target terbesar dan dengannya lahirlah target-target lainnya. Karena hidup manusia itu harus bertarget.

Selanjutnya

Tutup

Love

Antara Menyegerakan atau Sekadar Nafsu

9 Maret 2021   14:46 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertambahnya usia seseorang tidak menjamin tingkat kedewasaannya. Terkadang bertambahnya usia hanyalah sekedar formalitas belaka, tanpa diiringi dengan kematangan mental dan jiwa. Semakin lama kita hidup, apalagi diiringi dengan segudang masalah yang menanti. 

Harusnya kita bisa menjadi lebih dewasa melalui kehidupan itu sendiri. Menjadi pribadi yang lebih baik dan bijak dalam menyikapi hidup dan kehidupannya diri sendiri ataupun masa depannya dengan orang lain.  

Hidup bukan tentang aku ataupun kamu saja, namun bagaimana tentang kita.

Allah telah menciptakan makhluk berpasang-pasangan, malam dengan siang, bahagia dengan sedih, hitam dengan putih, dan lain sebagainya. Termasuk manusia, yang telah Allah gariskan pasangannya masing-masing. Tinggal bagaimana manusia itu berusaha untuk menemukan belahan jiwanya. Yang tentu saja tidak bertemu secara instant, namun setiap manusai memiliki cerita pertemuannya masing-masing serta dengan masanya masing-masing. 

Karena jodoh adalah sebuah rezeki dan menikah adalah sebuah ibadah panjang.

Setelah usaha dan doa sudah maksimah maka hanyalah tawwakal dan istikharah yang bisa kita lakukan, berharap semoga yang bertahan adalah dia yang terbaik sesuai dengan pilihan-Nya. Dekat ataupun jauh, maka pilihan-Nya adalah yang terbaik. Menggantungkan harapan terbesar pada-Nya bukan kepada dia yang tidak jelas statusnya. Karena berharap pada-Nya tidak akan pernah meninggalkan rasa kecewa, karena disitulah kita yakin bahwa semua yang terjadi atas izin dan kuaasa-Nya sepaket dengan hikmah dibaliknya. 

Jangan sampai terlalu jatuh hati hingga berujung sakit hati nantinya, lebih baik kita serahnya pada-Nya sebelum terlambat. Usahakan dengan usaha terbaik dan sebut namanya dalam doa, jika baik semoga didekatnya dengan jalan yang diridhoi-Nya dan jika tidak baik semoga dijauhkan darinya dan segera didatangnya yang terbaik. 

Jika ada yang bertahan hingga saat ini, maka tidak ada salahnya untuk melangkah ke arah yang lebih serius, hindari maksiat sekecil mungkin dan berusaha mengarnya dengan jalan yang diridhoi-Nya. Memperjelas sesuatu yang belum jelas sebagai bentuk dari sebuah komitmen dengan tujuan ibadah kepada-Nya dan bukan hanya sekedar main hati tanpa ada tujuan ibadah sama sekali. 

Dia yang benar-benar serius pasti memiliki target jelas dan terarah dan pasti terwujud meskipun secara bertahap dan perlahan, butuh waktu dan kesabaran serta kerja keras. Saling mendukung dan mengingatkan dalam kebaikan demi gapai kebaikan bersama pula. Selama tujuannya ibadah, maka seberat apapun permasalahan yang menghadang, pasti akan menemukan jalan penyelesaiannya. 

Meski tidaklah mudah, harus berkorban perasaan, pikiran bahkan tenaga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun