Mohon tunggu...
safitriyunilestari
safitriyunilestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca,saya menciptakan tulisan agar orang lain dapat mengetahui dan mendapat banyak pengetahuan dengan budaya maupun adat di daerah lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi sedekah bumi di Kopen,Todanan,Blora

17 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   19:52 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedekah bumi merupakan upacara adat yang populer di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Tradisi sedekah bumi berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang dibawakan oleh Sunan Kalijaga. Melalui pagelaran wayang kulit dan diselipkan pesan-pesan tentang keislaman yang mudah dipahami oleh masyarakat sekitar,sehingga mereka mulai mengetahui dan memeluk agama islam. Tradisi sedekah bumi juga bukan hanya sekedar tradisi tahunan melainkan tradisi yang turun temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani yang mencari rezeki dengan cara memanfaatkan kekayaan alam yang ada dibumi.

Sedekah bumi adalah tradisi yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yaitu pada awal bulan Muharam atau Syura. Di dukuh Kopen,Desa Ngumbul,Blora, Jawa Tengah sendiri tradisi sedekah bumi adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil pertanian dan kesehatan yang telah diberikan kepada warga masyarakat sekitar.

Adapun urutan acara sedekah bumi di desa Kopen,Ngumbul:

1.malam sebelum acara tiba dilaksanakan persiapan dengan membuat tumpeng dari sayuran dan hasil pertanian yang lainnya,biasanya dibuat bersama-sama oleh warga sekitar. Ada juga pembuatan makanan khusus seperti tape dari beras ketan dan juga bogis yang terbuat dari tepung beras ketan dengan isian kelapa parut.

2.Hari esok biasanya diadakan kirab keliling desa dan berakhir di tempat yang dipercayai punya kekuatan spiritual yaitu Sendang,warga setempat mulai berangkat ke Sendang ditandai dengan diketuknya kentongan di perempatan kisaran pukul 10-11 atau sebelum memasuki waktu sholat dhuhur sambil membawa aneka makanan tradisional yang sudah dibuat dan nasi yang dibungkus dengan daun pisang/jati.

3.Setelah warga berkumpul dan menata makanan yang telah dibawa dilanjutkan dengan memanjatkan doa untuk pemuliaan leluhur dan alam agar senantiasa diberikan kesehatan, kemakmuran serta keberhasilan dalam mengolah pertanian.

4.Selesai berdoa bersama,sebelum pulang warga dengan seksama saling tukar menukar makanan yang telah dibawa dan ditata menjadi satu tadi.

5.Dalam upacara sedekah bumi, ada juga pertunjukan seni yang dilaksanakan dimalam harinya seperti ketoprak, tayub,wayang dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun