Mohon tunggu...
Safitri Yulaikhah
Safitri Yulaikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Semarang

Hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNNES Bukan Hanya Belajar, tapi Juga Memberdayakan Masyarakat dan Melestarikan Lingkungan

29 Juli 2024   23:57 Diperbarui: 30 Juli 2024   00:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi UNNES Giat 9 Desa Kaloran

Pada tanggal 26 Juli 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 9 mengadakan kegiatan sosial di Dusun Toleh, Desa Kaloran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi praktis kepada masyarakat tentang pembuatan hand sanitizer alami dan lilin aromatik, dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan dan ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan mendukung kelestarian lingkungan.


Membuat Hand Sanitizer Alami dari Daun Sirih dan Jeruk Nipis


Pada sesi sosialisasi pertama, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 mensosialisasikan bagaimana cara membuat hand sanitizer alami dengan menggunakan daun sirih dan jeruk nipis. Daun sirih diketahui memiliki sifat antibakteri yang kuat, sedangkan jeruk nipis kaya akan vitamin C dan zat antiseptik. Berikut langkah-langkah pembuatan yang dijelaskan kepada peserta:

1. Ekstraksi daun sirih: Daun sirih direbus dalam air untuk mengekstrak bahan aktif yang berguna sebagai antibakteri dengan menggunakan metode steam. Proses ini memakan waktu sekitar 15-20 menit hingga air berubah warna dan mengeluarkan bau khas daun sirih.

2. Pencampuran: Setelah diekstraksi, campurkan air rebusan daun sirih dengan air perasan jeruk nipis. Tambahkan essense oil  untuk memberikan memberikan aroma lain yang sesuai dengan selera.

3. Pengemasan: Hand sanitizer yang sudah jadi kemudian dikemas ke dalam botol kecil yang mudah dibawa dan digunakan kapan saja, terutama saat tidak ada akses terhadap sabun dan air.

Membuat Lilin Aromaterapi dari Minyak Goreng Bekas

Sesi berikutnya berfokus pada pemanfaatan minyak jelantah, seringkali limbah rumah tangga, untuk diolah menjadi lilin aromaterapi. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa minyak jelantah setelah melalui proses pembersihan dapat menjadi bahan dasar lilin yang efektif. Proses pembuatannya meliputi:

1. Penyaringan minyak jelantah: Minyak jelantah yang dikumpulkan dari rumah disaring menggunakan kain kasa untuk menghilangkan sisa makanan dan kotoran lainnya. Filtrasi yang baik akan menghasilkan minyak yang lebih bersih dan siap digunakan.

2. Menambahkan aroma: Untuk memberikan aroma yang menenangkan, minyak esensial seperti lavender, lemon, atau peppermint ditambahkan ke minyak goreng bekas. Pemilihan aromanya bisa disesuaikan dengan selera atau manfaat yang diinginkan, misalnya memberikan efek relaksasi atau menyegarkan.

3. Pembentukan: Minyak yang sudah dicampur minyak atsiri kemudian dituangkan ke dalam cetakan lilin yang dilengkapi sumbu. Setelah dingin dan mengeras, lilin aromaterapi siap digunakan. Lilin ini selain memberikan wangi yang harum, juga efektif mengurangi limbah minyak jelantah.

Antusiasme dan Pengaruh Positif

Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga Desa Toleh. Para peserta mengungkapkan rasa syukurnya atas ilmu baru yang diperoleh, yang tidak hanya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, namun juga memberikan tambahan potensi ekonomi melalui produksi produk-produk ramah lingkungan.

Warga yang tadinya tidak menyadari potensi daun sirih dan minyak jelantah kini punya wawasan baru bagaimana memanfaatkannya. Bahkan banyak peserta yang menyatakan minatnya untuk memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual produk pembersih tangan buatan sendiri dan lilin aromaterapi.

Mahasiswa KKN Giat 9 UNNES berharap melalui sosialisasi ini masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan dan lingkungan serta mampu memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Mereka juga berencana melanjutkan program serupa di bidang lain sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain untuk menerapkan inovasi serupa yang bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun