Mohon tunggu...
Safitri Wahdania
Safitri Wahdania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hoby saya main volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Social Emotional Learning (SEL) dan CASEL

18 Januari 2025   11:52 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Pentingnya Dukungan Komunitas dan Lingkungan
Penerapan Social Emotional Learning (SEL) tidak hanya bergantung pada sekolah sebagai institusi pendidikan, tetapi juga pada peran komunitas dan lingkungan sosial. Dukungan dari keluarga, teman sebaya, dan masyarakat sekitar sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai SEL.

Di lingkungan keluarga, orang tua atau pengasuh berperan sebagai model utama dalam menunjukkan keterampilan sosial dan emosional yang positif. Komunikasi yang terbuka dan empati dalam keluarga dapat membantu anak memahami pentingnya hubungan yang sehat.

Dalam komunitas, kegiatan berbasis SEL seperti program mentoring, pelatihan kepemimpinan, atau aktivitas sukarela dapat membantu individu mempraktikkan keterampilan SEL secara langsung. Selain itu, media sosial dan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang mendukung perkembangan sosial dan emosional.

9. SEL di Dunia Kerja
Selain di sekolah, SEL juga relevan di dunia kerja. Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih efektif dalam berkomunikasi, menyelesaikan konflik, dan bekerja dalam tim. Banyak organisasi kini mulai mengintegrasikan pelatihan SEL untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas kerja.

Dalam konteks kepemimpinan, keterampilan SEL seperti empati, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, dan kemampuan membangun hubungan sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang inklusif dan suportif. Pemimpin yang menerapkan prinsip-prinsip SEL cenderung lebih dihormati dan mampu menciptakan tim yang harmonis.

10. SEL untuk Anak Usia Dini
Pengenalan SEL sejak usia dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Anak-anak prasekolah yang diajarkan keterampilan seperti berbagi, bekerja sama, dan mengelola emosi lebih mungkin untuk berhasil secara akademik dan sosial di masa depan.

Guru di tingkat pendidikan anak usia dini dapat menggunakan pendekatan bermain untuk mengajarkan konsep-konsep SEL. Misalnya, melalui permainan kelompok, anak belajar tentang pentingnya mendengarkan orang lain, menunggu giliran, dan berbagi dengan teman sebaya.

11. Masa Depan SEL
Seiring dengan perubahan global, SEL menjadi semakin relevan. Tantangan seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perkembangan teknologi membutuhkan individu yang mampu berpikir kritis, berkolaborasi, dan memiliki empati tinggi.

Di masa depan, kemungkinan besar akan ada lebih banyak integrasi antara SEL dan teknologi. Misalnya, platform digital dapat digunakan untuk memberikan pelatihan SEL yang interaktif, simulasi pengambilan keputusan, atau alat untuk mengelola stres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun