3).Mendorong Dukungan Sosial: Menguatkan hubungan sosial dan solidaritas antarindividu.
  Strategi Pelaksanaan:
1).Konseling Krisis: Intervensi yang diberikan kepada individu yang mengalami trauma atau stres berat.
2).Kegiatan Rekreasi: Seperti terapi seni, bermain, atau olahraga, untuk membantu individu mengekspresikan emosi mereka.
3).Pelibatan Komunitas: Membangun kelompok pendukung untuk menciptakan rasa kebersamaan.
   Layanan psikososial biasanya melibatkan tim multidisiplin, termasuk psikolog, pekerja sosial, dan konselor. Pendekatan ini menekankan pentingnya dukungan holistik, baik secara individu maupun kelompok.
    Evaluasi dan Monitoring Program
Keberhasilan program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial harus diukur secara berkala. Evaluasi dapat dilakukan melalui:
1).Survei Kepuasan: Menggunakan angket untuk mengukur kepuasan peserta terhadap program.
2).Observasi Langsung: Guru atau fasilitator dapat mengamati perubahan perilaku siswa setelah mengikuti program.
3).Data Kuantitatif: Mengukur tingkat penurunan masalah tertentu, seperti absensi siswa atau jumlah konflik yang terjadi.
Kesimpulan
Program peer support, bimbingan konseling, dan layanan psikososial merupakan upaya terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan individu dalam aspek emosional, mental, dan sosial. Ketiganya saling melengkapi, di mana peer support membantu menciptakan budaya saling dukung, BK memberikan arahan dan solusi untuk pengembangan individu, sedangkan layanan psikososial berfokus pada pemulihan dan penguatan. Dengan pelaksanaan yang terstruktur dan kolaboratif, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kualitas hidup individu dan komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H