Oleh : Safitri Oktaviana (Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Unpam)
Abdulloh selaku pengampu mata kuliah Agama Islam memberikan penjelasan tentang hubungan Islam dan agama lain di era modern kepada mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang pada Kamis (03/05/2024) di kampus II Unpam Viktor Jl. Puspitek Raya No.10, Serpong, Tnggerang Selatan.Â
Dengan penjelasan ini, seluruh mahasiswa/i Ilmu Komunikasi mengerti Toleransi dan Keharmonisan Islam dengan agama lain di era modern dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Tentang bagaimana interaksi antaragama berkembang dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Abdulloh menjelaskan tujuan matkul yang beliau ajarkan kepada mahasiswa/i Ilmu Komunikasi sebelum menjelaskan tentang Toleransi dan keharmonisan antar agama. Â
"Tujuan mata kuliah agama Islam itu bersifat keagamaan, keagamaan itu untuk menjadikan manusia-manusia itu sebagai manusia kamil, manusia sempurna jadi hubungan antara manusia dengan khaliq/sang pencipta itu sebagai hamba dan tuhan nya," Ujar Abdulloh sebagai dosen pengampu mata kuliah Agama Islam.
Di era modern yang dipenuhi dengan keagamaan agama dan budaya, penting untuk memahami bagaimana islam berinteraksi dengan agama-agama lainnya. Toleransi dan keharmonisan antaragama menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai. Studi kasus dapat melihat bagaimana antara agama islam dan agama-agama lain berkembang di berbagai negara di seluruh dunia.Â
"Contohnya hubungan antara Islam dan Kristen di Eropa, Islam dan Hinduisme di India, atau Islam dan Budha di Asia Tenggara," Ujar Abdulloh  Â
Studi kasus dapat mengidentifikasi praktik toleransi yang dilakukan oleh komunitas muslim dan non muslim dalam kehidupan sehari-hari, seperti partisipasi dalam festival keagamaan, dialog antaragama, atau dalam kerjasama proyek sosial dan kemanusiaan. Meskipun terdapat contoh toleransi dan keharmonisan, studi kasus juga harus mengakui adannya tantangan dan hambatan dalam membangun hubungan antaragama yang harmonis, seperti konflik social, diskriminasi, atau ketegangan politik.Â
Melalui kasus ini, dapat ditemukan pembelajaran yang berharga tentang bagaimana masyarakat dapat merangkul keberagamaan agama dengan lebih baik, mendorong dialog antaragama yang konstruktif, dan membangun fondasi untuk perdamaian dan kerjasama yang berkelanjutan di masa depan. Dengan memahami dan menganalisis studi kasus-kasus tentang toleransi dan keharmonisan antara agama islam dan agama-agama lain di era modern.Â
"kita dapat mengawali wawasan yang lebih dalam tentang dinamika hubungan antaragama dan menjadikan sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis," Ujar Abdulloh.Â
Semua mahasiswa/i sangat antusias terhadap topik yang sedang di bahas, sebagaian mahasiswa bertanya solusi kasus hubungan antara islam dan agama lain.Â