Mohon tunggu...
Safitri Nurlia
Safitri Nurlia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jakarta

Pasti Sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Mudik Dilarang, tetapi Tempat Wisata dan Mall Tetap Dibuka ?

16 Mei 2021   22:05 Diperbarui: 16 Mei 2021   22:09 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lebaran Idul Fitri pemerintahan Indonesia melarang masyarkat untuk mudik. Sudah dua tahun ini akibat Covid - 19 masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman dan merasakan kerinduan dengan keluarga. Namun, pemerintah membuka tempat wisata di daerah Jakarta untuk meningkatkan sistem perekonimian.

Menurut info yang ada, penetapan pelarangan mudik Lebaran mulai tanggal 5 Mei 2021 - 17 Mei 2021. Tetapi ada info mulai pengetatan dari tanggal 22 April 2021 - 24 Mei 2021. Dengan adanya penyekatan tersebut masyarakat dibuat panik, karena mereka sudah mempersiapkan untuk mudik Lebaran sebelim memasuki bulan Ramadhan. Pemerintah memberlakukan pelarangan mudik untuk  mencegah terjadinya penyebaran virus Covid - 19 di Indonesia. Karena tingkat terpapar virus Covid -19 di Indonesia sudah mulai menurun. 

Lalu mengapa pemerintah membuka tempat wisata dan mall tetapi melarang masyarakat untuk mudik Lebaran ? pemerintah membuka tempat wisata dan mall agar rodo perekonomian tetap berjalan di tengah larangan mudik lebaran. Banyak masyarakat yang kontra terhadap pembukaan tempat wisata dan mall, masyarakat berfikir bahwa dengan dibukanya tempat wisata dan mall tetap akan menjadi tempat kerumunan masyarakat dan menyebabkan penyebaran virus Covid - 19. 

Penulis menarik kesimpulan, jika pemerintah menetapkan larangan mudik Lebaran dengan alasan agar tidak terjadi penyebaran virus Covid – 19 seharusnya pemerintah juga melarang membuka tempat wisata dan mall di Jakarta atau di berbagai daerah lainnya. Karena dengan dibukanya tempat wisata dan mall sama saja mengundang kerumunan masyarakat. Padahal mudik ke kampung halaman selain berkumpul masyarkat bisa bertemu dengan sanak saudara disana dan bersilaturahmi. Sedangkan ke tempat wisata dan mall mereka hanya bertemu dengan orang lain yang tidak mereka kenal. Artinya mudik dan membuka tempat wisata atau mall sama saja mengundang kerumunan, tetapi berbeda maknanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun