Mohon tunggu...
Safitri Lestari
Safitri Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita kelahiran tahun sebelum reformasi dan menulis berbagai kisah hidupnya melalui ribuan aksara kata

Untuk para pecinta aksara yang tertuang dalam rasa, agar kelak kita bisa saling menyapa dan bersuar ria

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Di Tengah Keheningan Batinku Menyapa

7 September 2019   19:45 Diperbarui: 7 September 2019   20:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk apa aku harus memperjuangkanmu?

padahal kau enggan sedikitpun menoleh padaku
Ah sudahlah
Untuk apa aku harus sebodoh ini hanya berharap perihal dirimu
Berharap senyum tipismu

Tatapan binar matamu
Atau ku harap sapaanmu
Hah
Sepertinya itu mustahil

Pasti hanyalah khayalan nihil
Nyatanya kita berjarak ratusan mil
Yang tak mungkin saling memanggil
Ku lihat dirimu

Tertawa lepas dengan bahagia
Memadu padakan jengah ditengah belantara
Yang sedang ku rasa
Sadar!!

"Untuk apa kau berharap dia?"
"Untuk apa kau masih menaruh rasa peduli, saat ia hanya mengacuhkan tanpa mengerti"

Lamunanku tersadar
Saat wanita berkerudung panjang itu disampingmu
Sangat dekat denganmu

Ya, Hal itu sangatlah menamparku
Ratusan jarum menusuk miliyaran sel otakku
Cukup puas kau lihat aku yang jengah menantimu
Merobek ratusan sel kulit menembus darah nadiku

Silakan kau nanti
Sebab karma sedang berproses pada hatimu yang mati
Selamat menanti hari
Sebab aku takkan peduli lagi

- Safitri Lestari -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun