Jiwa jiwa pengisi tlah bersiteru
Mengokohkan semarak jiwa nan syahdu
Ukiran kisah telah menjadi satuBerpangku tangan serta mengikrarkan gelora Indonesiaku
Sudahkah merdeka negeriku? Â
Mengapa banyak saudaraku menengadah tangan pertanda tak mampu?
Mengapa masih tersisa penderitaan pada klise kehidupan saudaraku? Â
Akahkah kau tahu, Â
Bahwa mereka pun ingin selayaknya negerikuMenikmati canggihnya teknologi masa kini
Hingga lupa akan waktu untuk bersosialisasi
Sebab kurangnya rasa peduli
Mendewakan gengsi
Hanya untuk eksistensi diri
Diakui
Dan memoneterisasi bahwa diri yang paling berartiSudahlah wahai jiwa pribumi
Sadarkah engkau bahwa pendekar pertiwi tak mudah memperjuangkan kemerdekaan ini?Luka dan sayatan perih hingga melukai diri
Derita setiap hari, Ia rasakan sampai kepelupuk hati
Lantas inikah sadarmu
Bersikap tak acuh dan lanjutkan gunakan gawaimu
Tanpa menyadari seperti apakah Indonesia kelak nanti? ÂWahai hati semoga kau menyadari, Â
Selamat berdikari Negeri Pertiwi- Safitri Lestari -
Teruntuk tanah kelahiranku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H