Mohon tunggu...
Safitri Lestari
Safitri Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita kelahiran tahun sebelum reformasi dan menulis berbagai kisah hidupnya melalui ribuan aksara kata

Untuk para pecinta aksara yang tertuang dalam rasa, agar kelak kita bisa saling menyapa dan bersuar ria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sudahkah Merdeka Bangsaku?

18 Agustus 2019   08:56 Diperbarui: 18 Agustus 2019   08:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibawah langit biru ini
Tlah bersemayam jiwa jiwa para pendekar bumi
Menyingsingkah kisah pada pribumi
Menghayutkan lentera pada klise memori nan abadi

Kala itu kemiskinan dan penderitaan beradu
Memporak-porandakan antara bising dan semu

Mengadu siapa yang paling berkuasa hingga yang memikul derita
Sayatan luka telah berdarah pada kisah di Indonesia
Yang katanya Indonesia Kaya Raya
Rakyatnya bahagia,
Setosa dan sejahtera

Namun nyatanya
Belum sepenuhnya
Kita masih terjajah
Oleh bangsa kita sendiri
Beradu ideologi hingga akhirnya lupa akan jati diri
Memenangkan ego tanpa berfikir bahwa kitalah generasi mandiri

Pendekar pribumi sudah mengamanahi
Perihal bagaimana Indonesia nanti
Kini tlah 74 tahun merdekalah bumi pertiwi
Janganlah kau retakkan hanya karena perbedaan ideologi

Tetaplah utuh NKRI

Menjadi bangsa yang berdikari

- Safitri Lestari -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun