Arah akan berjalan
tanpa pernah merangkak
untuk sejenak menanti.
Berjalan hanyalah upayaku,
untuk menoleh,
bahwa ribuan tapak
telah ku lalui.
Untuk menantimu
kau
alasan untuk apa aku ada
untuk aku jaga.
Meski ragaku
tak mampu
menggapaimu.
"Tuhan, bolehku peluk dirimu"
untuk sejenak ku sandarkan
semua harapku,
citaku, dan rasaku.
Agar semua tak kelabu
dalam linimasa rindu
terkekal dalam waktu
abadi merasuk sendu.
Berharap waktu akan tahu
secerca titik rinduku
untukmu.
Aku tahu,
mungkin sejenak aku terdiam termangu
kelak kau akan sejenak menoleh ke arahku.
Tuk satukan rinduku
walau hanya dalam mimpi kelamku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H