Kau termangu di sudut jendela yang temaram
Dengan semilir angin yang menyibak gerai rambutÂ
Benakmu yang kalut menciptakan anomali
"Mampukah kau bergumul dalam remang?" tanyaku
Cahaya hanya legenda yang tak nyata hadirnya
Mungkin masih ada sisa mendung pagi tadi
Hingga gemintang tampak tersipu dibalik kelam
Terlihat jenaka menatapmu yang bercumbu dengan malam
Sedangkan lentera yang kau gantung di sudut hampir padam
Menunggu untuk sisa waktu penghabisan
Kau, sudahlah bersandar pada keheningan