Berlanjut pada bagian sampul belakang. Membaca dari sinopsis tersebut dapat kita temui bahwa inti dari kisah ini merupakan kisah mengenai sebuah adat istiadat atau kepercayaan masyarakat sekitar yang ingin dihentikan atau dipatahkan oleh tokoh utama.
Sang tokoh utama bahkan siap menjadi istri kelima demi mendapatkan anak yang nantinya dapat menjadi bukti bahwa kepercayaan tersebut hanya mitos.Â
Selanjutnya pada paragraf kedua terdapat kata penghalang. penghalang ini merujuk pada saudara laki-laki yang merupakan saudara kesayangan dari Bungo Rabiah yang bernama Magek.Â
Alasan magek menjadi penghalang dikarenakan magek bergabung dengan kaum padri.Â
Kaum Padri menganut kepercayaan bahwa menghisap candu, berjudi, sabung ayam, berzina dan kawin sedarah itu perbuatan keji yang mana orang-orang di daerah Lembah Datar menganggap hal itu sebagai kesenangan.Â
Terjadilah pembantaian yang dilakukan oleh Magek Takangkang yang menghancurkan harta, adat, keluarga, dan masa lalu Bungo Rabiah. Melangkah di bagian paragraf ketiga.Â
Paragraf ini menjadi pengacu untuk membaca novel dengan lengkap. Kalimat yang disusun oleh penulis begitu indah dan membuat para pembaca menerka-nerka apa kejadian sebenarnya dari novel tersebut.Â
Dilihat dari sisi penulis, Pinto Anugrah merupakan keturunan minangkabau yang menyandang gelar adat Datuk Rajo Pangulu, datuk pucuk, persukuan di Minangkabau.Â
Hal ini membuat kita mengerti bahwa seorang Pintu Anugrah pasti tau betul seluk beluk mengenai adat istiadat daerah Minangkabau.Â
Selain itu dilihat dari karya yang telah ia buat, tak heran bila beliau membuat kisah-kisah yang menggugah mulut untuk membaca, membuat pikiran menerka-nerka dan rasa ingin tahu dari hati pembaca.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan dari awal, novel Segala Yang Diisap Langit merupakan novel yang sangat disarankan untuk dibaca. Novel dengan 144 halaman yang terbilang sedikit itu merangkum berbagai kisah dan sudut pandang.Â