Mohon tunggu...
Safitri A.N.D
Safitri A.N.D Mohon Tunggu... -

"Start writing, whatever happens, the water will not flow before the tap is opened"---Louis L'amour

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuburan Keadilan...

12 Juni 2014   00:45 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14024832331921966746

[caption id="attachment_310738" align="alignleft" width="124" caption="Sumber: Koleksi Pribadi"][/caption]

Tanah-tanah merah mulai kering

di bawah gedung-gedung emas penguasa

Angin bertiup menelan debu

Rakyat terlunta mencari nafkah

Si berdasi beroda empat berkeliling dunia

****

Isak-isak tangis berdentang seperti lonceng

membangunkan pagi hingga senja terlelap lagi

Suara-suara janji bernyanyi merekam telinga

meneriakkan alunan yang manis

menambah bising lebih dari polusi suara

****

Perempuan-perempuan senja di ujung desa

berjalan tertatih menyusuri bukit-bukit terjal

dengan aliran air yang menguras dalam tubuh

Untuk secanting beras mengisi lambung

dengan tulang-tulang yang hampir kering

dan kaki yang membiru ditelan tanah

****

Mereka yang berteriak untuk Keadilan

Mereka yang bernyanyi untukKebenaran

terus melambaikan tangan-tangan dengan tegap

Dengan debu-debu yang mengusam di ujung jari

di bawah terik yang menyengat menusuk hati

****

Mereka yang tiba-tiba menjadi buta

melihat kekerasan merajalela

Mereka yang tiba-tiba menjadi tuli

melihat diskriminasi menguasai

Mereka yang tiba-tiba menjadi lumpuh

ketika penguasa merampas uang negara

****

Mereka yang tiba-tiba menjadi buta, tuli dan lumpuh

menggrogoti tulang-tulang rakyat dengan ketidakadilan

menguburnya dengan kekuasaan

menancapkan nisan keadilan menjadi kuburan

kemudian hilang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun