[caption id="attachment_310894" align="aligncenter" width="137" caption="Sumber:Koleksi Pribadi"][/caption]
Kami tak butuh spanduk yang tertata
dengan kata perkata, kalimat per kalimat
Kami tak butuh suara-suara rayuan
dengan alunan lirik yang di-indahkan
terlalu bising dalam telinga Kami...
****
Kami tak butuh nyanyian-nyanyianmu
yang melantunkan janji seperti ilusi...
Kami tak butuh lembar-lembar gambarmu
yang disetiap sudut terpajang dengan rapi
terlalu ramai dalam mata Kami...
****
Kami kini terlarut dalam lirih...
menyaksikan anak cucu Kami tertindas di negeri sendiri...
mereka Perempuan...
yang tubuhnya direnggut dengan tak manusiawi
mereka Anak-anak...
menggigit jari di sudut kota dengan perut perih
mereka adalah rakyat....
yang tak merdeka di negeri sendiri..
*****
Kami ingin keadilan..
di Negeri yang katanya tanpa perang
Kami ingin kebenaran...
di Negeri yang disebut keberagaman....
Kami butuh Pemimpin yang melindungi Hak rakyat..
dengan nyata tanpa janji...
*****
Kami...
Butuh Pemimpin YANG Memerdekakan Keadilan
bukan memerdekakan diri atas nama Keadilan......!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H