ALAT PERAGA MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA MATERI DAN PERUBAHANNYA DARI BAHAN BEKAS
 Minggu lalu, tepatnya pada hari Senin, 16 Mei 2022 pukul 11:00 WIB, kami (Angger, Zulfa, dan Fitri) melakukan simulasi alat peraga tentang materi dan perubahannya. Simulasi alat peraga modifikasi permainan ular tangga materi dan perubahannya ini kami lakukan bersama 4 siswa SD dan didampingi oleh salah satu guru. Lokasi simulasi berada di SD Negeri Ketangi, Desa Ketangi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.Â
Simulasi ini dilakukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA Fisika yang diampu oleh Ibu Nur Ngazizah, S.Si.M.Pd, selain itu simulasi alat peraga ini ditujukan untuk mempermudah anak dalam belajar serta meringankan beban guru dalam mengajar tentang materi dan perubahannya.
Pembuatan alat peraga modifikasi ular tangga ini memerlukan alat dan bahan berupa gunting, penggaris, pensil, spidol, lem kertas, doubel tape, triplek, kertas manila, kertas karton, kertas kado, kertas print angka dan gambar contoh perubahan wujud benda, plastik packaging, kain flanel, batu. Alat peraga modifikasi permainan ular tangga yang kami buat banyak menggunakan bahan bekas sehingga hanya memakan biaya kurang dari empat puluh ribu rupiah.
Setelah semua alat dan bahan tersedia, kami mulai membuat dengan menggambar petak di atas kertas manila sebanyak 100 buah dan menempelkan print nomor di atasnya. Selanjutnya kami menggambar ular dan tangga serta menempelkan hiasan lainnya, buatlah tampilan semenarik mungkin. Lalu tempelkan kertas manila pada triplek, kemudian yang terakhir beri packaging dengan plastik. Setelah alat peraga jadi, alat peraga siap untuk disimulasikan.
Pada siang itu kami memperagakan alat peraga modifikasi permainan ular tangga pada 4 siswa kelas 5 SD. Sebelum anak anak mulai bermain alat peraga, terlebih dahulu kami memberi waktu kepada anak-anak untuk mengamati alat peraga tersebut. Sambil anak-anak mengamati kami memberi penjelasan tentang materi "materi dan perubahannya" serta cara dan aturan memainkan alat peraga ini.
Setelah itu anak anak mulai memainkan alat peraga sesuai dengan cara yang kami jelaskan, yaitu pertama melakukan batu-gunting-kertas untuk menentukan siapa yang bermain pertama. Saat permainan dimulai pemain melemparkan boneka dadu dan memajukan bidak sesuai dengan angka yang didapat.Â
Hal ini dilakukan berulang kali oleh pemain pertama sampai terakhir. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala ular tersebut.Â
Pada saat bidak anak mendapatkan tangga atau ular , maka saat itu anak diminta menjelaskan tentang perubahan wujud benda sesuai dengan gambar yang didapat. Begitu seterusnya sampai terdapat pemain yang berhasil mencapai petak 100.