Mohon tunggu...
Safire Fedra
Safire Fedra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teknologi Realitas Virtual dan Augmentasi untuk Meningkatkan Perawatan Pasien

13 Mei 2024   09:26 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien adalah fondasi utama dalam memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas. Namun, kompleksitas kondisi medis dan kebutuhan pasien sering kali menjadi tantangan dalam interaksi tersebut. Dalam era teknologi digital yang berkembang pesat, solusi inovatif seperti teknologi realitas virtual (VR) dan augmentasi (AR) telah muncul sebagai alat yang berpotensi untuk meningkatkan komunikasi medis. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana teknologi VR/AR telah merevolusi interaksi antara dokter dan pasien, dengan menampilkan contoh penggunaannya di dalam dan luar negeri.

Di RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, teknik pembedahan ortopedi telah dikembangkan sehingga para dokter muda dan mahasiswa pascasarjana dapat mempelajari area yang sulit diakses selama prosedur bedah secara virtual. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengamati prosedur bedah yang difilmkan dari berbagai sudut dengan kualitas yang luar biasa dan disertai dengan model tubuh yang sedang dioperasi. Dengan demikian, para dokter muda dapat "berlatih" dalam lingkungan realitas virtual. Adopsi teknik bedah minimal invasif juga sangat menguntungkan karena dapat mengurangi biaya operasi, risiko komplikasi, dan waktu pemulihan. Di sisi lain, RS. EMC Tangerang menjadi pusat medis terdepan di kawasan Asia Pasifik yang memperkenalkan pengobatan gangguan tulang belakang dengan memanfaatkan teknologi kesehatan yang menggunakan Augmented Reality (AR).

Keunggulan Teknologi VR/AR dalam komunikasi kesehatan adalah sebagai berikut:

  1. Visualisasi yang Lebih Detail: Teknologi VR/AR memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan kondisi medis dan prosedur pengobatan dengan lebih detail dan realistis, memungkinkan pasien untuk memahaminya dengan lebih baik.

  2. Peningkatan Keterlibatan Pasien: Pengalaman interaktif yang disediakan oleh VR/AR membuat pasien lebih terlibat dalam proses pengobatan mereka. Mereka dapat melihat dan memahami lebih baik tentang kondisi medis mereka sendiri, sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan terkait perawatan.

  3. Empati yang Ditingkatkan: Melalui teknologi ini, dokter dapat memahami pengalaman dan kebutuhan pasien dengan lebih baik, meningkatkan empati dan hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.

  4. Pendidikan dan Pelatihan: Selain digunakan dalam praktik klinis, VR/AR juga digunakan dalam pendidikan dan pelatihan medis. Mahasiswa kedokteran dan dokter yang sedang berlatih dapat menggunakan teknologi ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang anatomi, kondisi medis, dan prosedur pengobatan.

Meskipun teknologi VR/AR memiliki potensi besar untuk meningkatkan komunikasi medis, tantangan-tantangan tertentu masih harus diatasi agar teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif. Salah satunya adalah biaya yang terkait dengan pengembangan dan integrasi sistem VR/AR dalam praktik medis, serta kebutuhan untuk menjaga keamanan data medis yang sensitif. Selain itu, diperlukan pelatihan yang memadai bagi tenaga medis agar mereka dapat menggunakan teknologi ini dengan baik.

Kolaborasi antara pengembang teknologi, penyedia layanan kesehatan, dan ahli keamanan data dapat membantu mengurangi biaya pengembangan dan meningkatkan keamanan sistem. Selain itu, pelatihan yang diselenggarakan secara intensif bagi tenaga medis akan memastikan bahwa mereka dapat menggunakan teknologi ini dengan optimal.

Teknologi realitas virtual (VR) dan augmentasi (AR) telah membawa transformasi yang signifikan dalam praktik medis, membuka pintu menuju era baru dalam komunikasi medis yang lebih terhubung dan efektif. Seiring dengan kemajuan teknologi ini, dokter dan pasien dapat merasakan manfaat yang luar biasa dalam perawatan kesehatan mereka.

Dokter yang memanfaatkan teknologi VR/AR dapat merasakan kemajuan dalam cara mereka berinteraksi dengan pasien. Selain itu, teknologi VR/AR juga membuka pintu bagi inovasi dalam pendidikan medis. Mahasiswa kedokteran dapat menggunakan simulasi VR untuk melatih keterampilan klinis mereka dalam lingkungan yang aman dan terkontrol, tanpa risiko bagi pasien nyata. Mereka dapat melakukan operasi virtual, berlatih komunikasi dengan pasien, dan mengalami skenario medis yang kompleks dengan tingkat realisme yang tinggi.

Dengan demikian, teknologi VR/AR bukan hanya mengubah cara dokter dan pasien berkomunikasi, tetapi juga membawa manfaat besar bagi praktik medis, pendidikan, dan aksesibilitas perawatan kesehatan. Dengan terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi ini, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun