Akhir-akhir ini dia selalu dekat dengan teman lelakinya, jika aku mendekatinya pasti terasa canggung. Aku takut jika aku tak segera menyatakan perasaan ini, dia akan tak menyukaiku lagi. Tapi, dari mana teori ini ada. Tak mungkin sekali, tak apa kita tunggu saja waktu yang tepat untuk kita berdua.
 "Alisa, liat tugas lo gue ketinggalan pelajaran soalnya" pinta ku padanya.
"Hmm" jawabnya.
Sungguh cuek dia padaku beberapa akhir ini, apa aku punya salah padanya? apa aku pernah membuatnya cemburu?
Aku kembali duduk ditempatku, aku melihatnya bercengkrama dengan teman lelaki yang duduk di seberangnya. Sebenarnya aku ingin duduk di situ, bahkan dulu aku duduk di situ.
Namun, bodohnya aku pindah tempat dan duduk didekat perempuan yang juga menyukaiku. Dia bahkan tak segan-segan menyentuhku. Sedangkan Alisa, dia berbeda dia memang ramah dengan semua orang sekarang. Namun tidak pernah bersentuhan dengan lawan jenis.
Alisa berharga, dia istimewa dan aku menyukainya. Aku terus menatapnya tanpa tau dirinya. Matanya indah dengan tawa yang ceria. Tanpa cari perhatiankupun semua perhatianku tetap pada Alisa. Pandanganku tak pernah lepas darinya, aku ingin menggapainya. Tapi tak akan aku lakukan, akan kutahan hingga kita cukup dewasa melakukannya.