Pola asuh orang tua yang didominasi oleh perhatian, keterbukaan, dan keeratan emosional dengan anak akan membentuk rasa self esteem yang baik untuk anak. Sedangkan pola asuh yang didominasi sikap otoriter, orangtua cenderung mengkritik anak, memarahi si anak akan menghambat self esteem anak. kenapa bisa begitu ?Â
Karena bagaimana cara perlakuan orangtua terhadap anak, akan anak jadikan pacuan atau contoh bagaimana dia memperlakukan diri sendiri, "oh begini cara ibu memperlakukanku, jadi begini lah seharusnya aku diperlakukan". Oleh karena itulah orang tua yang terbuka, perhatian, dan mau mengerti anak akan membangun self esteem si anak, rasa aman si anak, rasa puas akan diri sendiri, dan si anak akan menghargai diri sendiri seperti apa yang ia contoh dari bagaimana orangtuanya memperlakukannya. Dengan tidak sering memarahi anak saat anak berbuat kesalahan kecil, anak akan merasa tetap dikasihi oleh orangtua nya, mereka akan menganggap kesalahan adalah hal yang wajar, dan akan mencoba untuk tidak mengulanginya lagi. Mereka akan tumbuh dengan harapan yang realistis terhadap dirinya, si anak akan memiliki pandangan positif dalam tumbuh kembangnya, dan dalam menghadapi dunia.
Anak dengan self esteem yang tinggi akan mencintai diri sendiri, merasa puas atas apa yang ia lakukan, menghargai diri sendiri, memiliki pandangan positif dalam setiap situasi, optimis, dan lebih mudah untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia. Mereka menghargai sekitarnya, tidak mudah menyerah dan menganggap jika tantangan adalah kesempatan mereka untuk berkembang. Dan jika mereka gagal, mereka tidak menyalahkan diri dan lingkungan, tidak larut dalam kubangan kesedihan setelah kegagalan. Sebaliknya, mereka akan memaknai kegagalan mereka, dan menghubungkan penyebab eksternal dan internal sehingga mereka mampu bangkit dan memperbaiki performa mereka setelah kegagalan. Anak semacam ini biasanya memiliki positive vibes dan cendeung membuat orang disekitarnya nyaman untuk bergaul dengan mereka.
Sedangkan pola asuh orang tua yang suka mengkritik, memarahi dan meremehkan si anak akan menyebabkan self esteem anak menjadi rendah. Anak akan terbiasa bergantung kepada keputusan orangtuanya bahkan jika itu menyangkut hal pribadinya. Mereka cenderung merasa takut untuk memutuskan pilihan mereka, karena pola asuh orang tua mereka yang selalu meremehkan pilihan mereka. Pola asuh ini menyebabkan si anak tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, karena mereka terbiasa ditolong orang tua mereka saat mereka mengacaukan sesuatu. Mereka akan menganggap diri mereka tidak berharga, karena kata kata meremehkan yang sering keluar dari orangtua mereka sejak mereka kecil, yang selalu mereka ingat disetiap fase pertumbuhannya. Mereka bisa juga selalu menyalahkan diri sendiri saat hal yang mereka susun tidak sesuai dengan ekspektasinya, hal itu dapat terjadi karena kebiasaan orangtua nya yang selalu menyalahkan mereka, jika mereka gagal dalam suatu hal.Â
Anak yang memiliki rasa self esteem rendah akan lebih sulit untuk menikmati hidup, karena mereka cenderung akan merasa takut, merasa tidak pantas bahagia dan insecure atas apa saja yang mereka punya. Ketika dihadapkan oleh kegagalan, mereka akan dengan cepat mengatakan jika mereka tidak bisa, mudah menyerah, mereka tidak percaya diri dengan kemampuannya. Selain berperilaku tidak percaya diri, bisa juga anak dengan self esteem rendah berperilaku over percaya diri. Mereka cenderung menganggap jika diri mereka lah yang paling benar, paling baik dan paling bisa. mereka meremehkan sekitarnya dan tidak mau mendengarkan usulan orang lain, keras kepala serta egois. Anak semacam ini akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Â
Nah jadi dapat kita simpulkan bahwa self esteem adalah bagaimana cara seseorang menghargai, memaknai diri sendiri. Self esteem sangat berperan penting dalam psikologis manusia dan bagaimana cara manusia menjalankan hidupnya, orang dengan self esteem rendah cenderung menarik diri dari lingkungannya, mereka sering merasa insecure, tidak pantas dan hal hal negatif lain. Sedangkan orang yang memiliki self esteem yang tinggi akan lebih mudah dan enjoy saat menjalani hidupnya, mereka penuh percaya diri. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya self esteem pada individu, salah satunya adalah pola asuh atau parenting dari orangtua yang mereka terima sedari kecil. Pola asuh yang negatif akan menyebabkan negative vibes pula dalam kehidupan si anak. sedangkan pola asuh yang positif akan menghasilkan anak dengan pandangan yang selalu positif dalam hidupnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H