Saat ini, aa banyak sekali anak anak di Indonesia baik itu TK, SD, SMP, dan SMA yang sudah diberikan gawai yang canggih oleh orangtuamya, lalu dibawa kesekolah, yang membuat adanya tekanan pada teman-teman lain yang menyebabkan rasa iri ingin memiliki smartphone dengan tingkat kecanggihan yang sama.
Dengan demikian, masalahnya sekarang adalah masalah smartphone yang tidak tepat sasaran. Sama seperti obat, yang mana pada setiap tahapan umuran ada dosis-dosis tertentu yang sudah ditetapkan, dan apabila dosisya berlebih/ salah dosis obat yag tadinya digunakan sebagi penyembuh akan bertolakbelakang menjadi racun.
Jadi, intinya boleh atau tidak memberkan smartphone pada anak? boleh kok, asalkan....
1. Berikan yang sesuai kebutuhan anak
2. Bicaraka paa anak perihal kesadara akan dampak ositif dan dampak negatif dari smartphone.
3. Membuat kesepakatan dan komimen terlebih dahulu sebelu benarbenar memberkan smartphone pada anak.
Berikut cara bijak dalam memilih smartphone untuk anak:Â
1. Jangan terbuai dengan kecanggihan smartphone. Harus selalu ingat pilih smartphone ssesuai dengan kebutuhan saja
2. Mengerti cara menggunakan "fitur orangtua". Fungsi ini benar-benar dapa membantu kita dalam memantau keseharian anak, baik itu situs-situs web yang barudan sibuka oleh anak, dan dengan siapa saja anak berinteraksi. Bukan overprtektif, tapi meminimalisir adanya hal-hal buruk yang akan terjadi mengingat internet adalah salah satu tempat paling banyak predator seksual berkeliaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H