Mohon tunggu...
Gadis Shafira
Gadis Shafira Mohon Tunggu... Freelancer - live and learn

dont forget to live your life and learn the journey guys 💕

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Permainan sebagai Media Pembelajaran

7 November 2017   15:46 Diperbarui: 7 November 2017   17:51 3162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Belajar adalah hal yang membosankan jika dikemas dalam suasana kaku, serius, terpaku pada materi dalam waktu lama. Bukan hanya dirasakan oleh anak anak, bahkan usia remaja hingga dewasa, tetap saja merasa bahwa aktivitas belajar, bukanlah aktivitas yang menyenangkan bagi khalayak umum.

Belakangan berbagai metode dan bahasan pembelajaran sangat marak digaungkan, mulai dari penggabungan kegiatan outdoor, belajar dengan irama, praktikum yang semakin diutamakan, dan melalui permainan.

Permainan bisa dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran ketika kegiatan berada di lingkup luar ruangan atau outdoor, tapi permainan juga bisa kita temukan di perangkat pintar pribadi kita, yakni ponsel.

Menjamurnya aplikasi game gratis hingga berbayar di android dan ios, memungkinkan anak anak terstimulasi untuk dapat belajar dengan gembira karena biasanya teknik belajar yang ditawarkan adalah melalui serangkaian permainan dan lagu serta grafis yang disukai anak anak menggunakan karakter kartun andalan mereka. Kegiatan belajar berhitung, membaca, mengeja, hingga mengaji pun disajikan sebagai hal yang sangat menarik.

Terlepas dari apa yang digaungkan dan di andalakan sebagai sisi positif, apakah benar benar aplikasi game merupakan penyelamat kegiatan velajar sesuangguhnya?

Tentutnya aplikasi game juga memiliki sisi negatif seperti  yaitu bahaya paparan radiasi, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak, memeiliki ketergantungan dengan smartphone, Kebiasaan anak yang asik dengan gadget akan berpengaruh terhadap kemampuan otak dalam menangkap informasi. 

Salah satunya yaitu ketika anak mendapat pelajaran dikelas cenderung sulit untuk memahami apa yang sudah disampaikan guru. Selain itu, anak juga cenderung malas untuk belajar dan membaca buku akibat dari kecenderungan untuk bermain gadget sehingga prestasi akademik menurun. 

Tapi kita bisa meminimalisir dampak tersebut dengan memanagement waktu bermain gadget anak.dengan cara Orang tua harus memberi pengertian bahwa ada waktu-waktu tertentu dalam penggunaan gadget. Misal, gadget hanya diberikan selama beberapa menit setelah anak selesai menyelesaikan tugas sekolahnya. Atau berikan anak gadget ketika ia membutuhkan informasi yang ingin diketahuinya melalui internet, tentunya dengan pengawasan dari orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun