JAKARTA -- Film KKN di desa penari saat ini menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa per sabtu 18 Juni 2022 film yang diproduksi oleh MD Pictures. Saat ini film tersebut telah mengumpulkan penonton lebih dari 9 juta penonton. Tentunya banyak sekali dari masyarakat Indonesia yang penasaran hingga tertarik akan alur cerita dari film tersebut. Tetapi dibalik banyaknya jumlah penonton yang telah terkumpul, masih ada yang belum tahu seperti apa yang membuat film KKN di desa penari Ini akhirnya difilmkan.
Kisah KKN di Desa Penari konon berasal dari kisah nyata yang terjadi sekitar tahun 1998. Dalam film tersebut, Badarawuhi adalah ratu penguasa tempat-tempat keramat di desa tersebut. Namun, dua mahasiswa peserta KKN tersebut melanggar aturan yang telah ditetapkan di desa tersebut, sehingga membuat Badarawuhi murka dan dimaki. Sehingga proses KKN yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut menjadi terhambat. Dua mahasiswa yang yang melanggar aturan di tempat keramat Desa tersebut pun akhirnya menanggung akibat yang sangat merugikan mereka dan lainnya
Para pemain yang membintangi film tersebut elah melakukan proses casting dan terpilihnya nama-nama pemain resmi film KKN Di Desa Penari. Mulai dari :
1. Aghniny Haque sebagai Ayu
2. Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
3. Achmad Megantara sebagai Bima
4. Tissa Biani sebagai Nur
5. Adinda Thomas sebagai Widya
6. Fajar Nugraha sebagai Wahyu
7. Diding Boneng sebagai Mbah Buyut
8. Calvin Jeremy sebagai Anton
Kemudian, lokasi syuting juga sangat mempengaruhi kualitas dan hasil dari film yang akan ditanyangkan. Pemilihan lokasi membutuhkan waktu yang lama, dan terpilihlah di Jembatan Plunyon, Kalikuning, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Syuting tersebut berlangsung selama tiga hari, pada bulan Desember 2019.
"Syuting tiga hari, yang sehari dibatalkan karena gunungnya tidak tampak dan diulangi hari berikutnya," kata salah satu pengelola Kalikuning Park, Sargiman, Rabu (18/5/2022)
"Syutingnya di jembatan yang timur. Ada juga di bawah kolong jembatan itu," imbuh Sargiman.
Kualitas yang dimiliki oleh film fenomenal KKN di Desa Penari tampaknya tak hanya mengguncang industri perfilman dalam negeri. Negara-negara tetangga yang memiliki rumpun bahasa hsmpir sama dengan bahasa Indonesia, yakni Malaysia dan juga Singapura pun mengakui kualitas yang disajikan oleh film produksi MD Entertainment tersebut.
Bagaimana tidak, selain mendapatkan tempat dan waktu untuk tayang di bioskop-bioskop negeri tetangga, masyarakat pecinta film di sana pun menerima dengan hangat serta mengakui kualitas film yang digarap oleh sutradara Awi Suryadi ini.
Masih ada sebagian masyarakat yang bertanya-tanya mengapa Film ini bias menembus 9 juta penonton. Pertama, karena ceritanya sangat dekat dengan karakter masyarakat Indonesia yang memercayai dan menggandrungi kisah-kisah mistis. Selain itu, karena mengangkat kisah mistis yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, film ini dinilai berhasil membangun rasa penasaran masyarakat.
Dengan terbuktinya jumlah penonton Film KKN di Desa Penari sebanyak itu, menunjukan bahwa Film tersebut sukses dan meraup banyak keuntungan. Kesuksesan KKN di Desa Penari pun menjadi optimisme untuk kebangkitan perfilman di Indonesia. Hal ini sejalan dengan banyak penonton yang kembali ke bioskop setelah dua tahun tertahan oleh pandemi Covid-19.
"Kami fokus untuk terus menghasilkan produksi yang berkualitas untuk tayang di berbagai platform, baik di bioskop maupun OTT platform," tutup Astrid.
Semoga dengan kesuksesan film ini, menjadi acuan agar film horror Indonesia semakin berkembang dan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H