DKI Jakarta - Ulang tahun Jakarta selalu diwarnai dengan pentas panggung rakyat setiap tahunnya. Tidak terkecuali pada tahun ini, Jakarta yang berulang tahun ke 495 ini memang banyak sekali hiburan. Yang diwarnai di pekan raya Jakarta event. Dari awal Juni kemarin sudah ada event tersebut yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Dan yang dikenal dari Jakarta ialah makanan yang paling khas bagi kota Jakarta yaitu kerak telor. Selain memiliki warna dan Citra rasa yang khas kerak telor juga sangat identik dengan icon kota Jakarta. Dari segi penjualan hingga warna makanannya.
Makanan yang dibuat dari bahan telur yang dicampur ketan ini memang sangat memanjakan lidah. Mulai dari pembuatannya yang terkesan unik yaitu dengan cara di kipas lalu membalikkan pancinya ke arah arang. Sampai pencampuran bahan seperti bawang goreng dan beberapa racikan menu spesial dari kerak telor tersebut.
Pak John merupakan salah satu penjual kerak telor di event tahunan pekan raya Jakarta yang sudah berjalan di awal bulan Juni lalu. Ya sudah berjualan kerak telor hampir 20 tahun lamanya. Dan ini menjadi penghasilan utama pak John dalam menghidupi keluarganya di rumah.
"Yang penting dari pembuatan kerak telor ini ya membuatnya harus dengan sepenuh hati sih mas, karena kalau seandainya kita membuatnya dengan hati yang senang rasa kerak telor pun menjadi enak juga. Dan ketambahan racikan bumbu spesial yang dituruni dari bapak saya dulu." Ujar pak Jhon.
Pak Jun juga mengatakan bahwa penjualan kerak telor hingga saat ini masih tergolong ramai karena banyak masyarakat yang masih cinta dengan budaya Jakarta. Dan juga penjual kerak telor saat ini sangatlah sedikit lantaran hanya beberapa orang saja yang ingin berjualan kerak telor tersebut. Bisa saja wajah asli Jakarta yang ikonik seperti kerak telor ini punah jika tidak dilestarikan secara bersama-sama.
Dengan demikian kita sepakat bahwa Jakarta merupakan kota tertua yang ada di Indonesia patut kita lestarikan bersama-sama. Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan yang maha esa mari kita jaga kota kita bersama. Kalau bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H