Perubahan iklim adalah tantangan besar bagi manusia, mempengaruhi cuaca, lingkungan, dan kehidupan sosial. Adaptasi menjadi kunci untuk menghadapi dampaknya, melalui langkah-langkah seperti pengembangan infrastruktur tahan iklim.Â
Perubahan iklim juga suatu bencana besar bagi manusia, hal ini karena dampak perubahan pada iklim yang dapat merugikan kehidupan manusia. tingkat pencemaran udara yang sangat tinggi sehingga membuat kualitas udara menjadi tidak sehat. Pertumbuhan penduduk begitu padat, otomatis permintaan energi semakin meningkat. Sedangkan yang kita tahu bahwa energi dihasilkan dari bahan bakar fosil yang notabene mengelurkan emisi gas berupa kabondioksida. Untuk itu diperlukan upaya "adaptasi" dan "mitigasi" mengantisipasi dampak perubahan iklim tersebut. Kegiatan beradaptasi ini dapat dilakukan dengan menanam pohon untuk menghindari terjadinya longsor dan polusi udara serta pembuatan sumur resapan. Kemudian, upaya mitigasi atau pengurangan efek gas rumah kaca dapat dilakukan dengan cara menghemat energi, tidak konsumtif, mengelola sampah dan efisiensi penggunaan transportasi. Pertanian yang lebih tahan cuaca, dan strategi penanganan risiko bencana. Tidak semua perubahan iklim ini berdampak negatif, terutama terjadi pada tahun-tahun awal pemanasan. Namun, adaptasi mungkin diperlukan untuk mewujudkan manfaat yang  positif.
Adaptasi Perubahan Iklim juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengadaptasi diri pada perubahan iklim tersebut, termasuk perlakuan ekstrim yang menjadikan potensi kerusakan akibat perubahan iklim, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H