Mohon tunggu...
Safira NurOktavia
Safira NurOktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chemical engineering student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 15 Kolaboratif UNEJ Peduli Semeru: Pengentasan Stunting di Desa Tambahrejo

17 Februari 2022   20:01 Diperbarui: 17 Februari 2022   20:06 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. "Di Desa Tambahrejo sendiri jumlah Balita yang masuk dalam kategori stunting berjumlah 6 orang, sesuai dengan peraturan yang terbaru hanya Balita dibawah usia 2 tahun saja" ungkap Ibu Arum selaku Bidan Desa Tambahrejo, Lumajang.

Dengan adanya informasi tersebut kami selaku mahasiswa KKN UNEJ Peduli Semeru Kelompok 15 bidang kesehatan langsung melakukan pendataan lebih rinci dengan melakukan pendataan ulang serta melakukan wawancara terkait penyebab-penyebab stunting kerumah sasaran yang telah kami dapatkan dari Ibu Arum. Setelah didapatkan data-data hasil wawancara maka kami mengkonsultasikan hasil tersebut serta upaya apa saja yang bidang kesehatan akan lakukan kedepannya kepada Bidan Desa dan bagian Gizi Puskesmas Penanggal.

Dokpri
Dokpri

"Jika kalian ingin mendapatkan hasil dari pengentasan stunting ini coba lakukan berupa pemberian MPASI kepada balita sasaran selama 2 minggu walaupun tidak signifikan tetapi bisa mendapatkan kenaikan kepada balita-balita tersebut" ungkap Ibu Riska selaku Gizi Puskesmas Penanggal. Adanya masukan ini menjadikan kami langsung melakukan pemilihan menu terbaik dan tentunya mudah didapatkan di Desa Tambahrejo untuk mendapatkan harga termiring dalam pembuatan MPASI yang bidang Kesehatan lakukan.

Dokpri
Dokpri

MPASI ini berupa pemberian berbagai jenis sayuran dan lauk, diantaranya 3 jenis masakan wajib berupa nasi, telor dan protein hewani bisa berupa daging, ikan dll. Kreasi setiap menu-menu yang ada. dilakukan penambahan atau pengurangan menyesuaikan dengan bahan yang ada di desa khususnya untuk desa Tambahrejo. Masakan kreasi dilakukan setiap hari sesuai dengan arahan bu Riska serta mengantarkan kerumah-rumah sasaran stunting guna memastikan makanan yang disukai mereka.

Dokpri
Dokpri

menu-menu makanan yang selalu variatif menjadikan antusias balita saat menerima pemberian makanan tambahan MPASI. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pendorong pengentasan stunting kepada balita-balita sasaran saat dilakukan monitoring nantinya diakhir program kerja.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun