Mohon tunggu...
Safira NurOktavia
Safira NurOktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chemical engineering student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN 15 UNEJ Peduli Semeru : Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Siswa/Siswi Melalui Eksperimen Sains Sederhana

16 Februari 2022   08:30 Diperbarui: 16 Februari 2022   08:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan mempunyai kontribusi dan peran penting dalam perkembangan suatu bangsa. Penerapan pembelajaran yang efektif dan aplikatif dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Permendiknas RI Nomor 41 (2007) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran, mahasiswa KKN Kelompok 15 Tematik Literasi mengadakan eksperimen sains sederhana yang menarik dan mudah dilakukan oleh siswa/siswi sekolah dasar. Eksperimen sains sederhana dilangsungkan di SDN Tambahrejo 01 yang diikuti oleh kelas 5 dan 6 serta SDN Tambahrejo 03 yang diikuti oleh siswa/siswi kelas 1, 4, 5, dan 6. Kegiatan ini merupakan salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sains kepada siswa/siswi.  Selain itu, metode ini membuat siswa/siswi dapat belajar sambil bermain sehingga meningkatkan keaktifan dan kreativitas dalam proses pembelajaran.

“Kami melaksanakan kegiatan eksperimen ini dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sains kepada siswa/siswi sekolah dasar. Metode eksperimen juga dapat memberikan pembuktian dari pembelajaran teori yang telah dipelajari oleh siswa/siswi. Diharapkan eksperimen yang menarik dan mudah dilakukan dapat menghilangkan perasaan bosan dan jenuh dalam proses pembelajaran”, kata Deka Rachmad N selaku Mahasiswa Kelompok 15 KKN Tematik Literasi.

Eksperimen Gunung Meletus dan Eksperimen Induksi Magnet bersama siswa/siswi SDN Tambahrejo 01 dan SDN Tambahrejo 03

Kegiatan eksperimen sains sederhana dimulai dengan eksperimen gunung meletus dengan soda kue, cuka, dan pewarna. Reaksi pencampuran antara soda kue dan cuka akan menghasilkan gas karbondioksida yang menyebabkan timbulnya buih-buih yang sangat banyak. Pewarna merah digunakan untuk membuat buih-buih yang keluar dari lubang mirip seperti magma atau lahar gunung berapi. Eksperimen kedua yaitu mengenai induksi magnet dengan menggunakan kawat, baterai, paku, dan paper clip. Paku yang dililit oleh kawat dan dihubungkan ke baterai akan menghasilkan medan magnet, sehingga dapat menarik paper clip.

Selanjutnya eksperimen ketiga mengenai gaya gravitasi dengan menjatuhkan dua benda dengan ukuran berbeda. Kertas dan pulpen di jatuhkan dari ketinggian yang sama. Hasilnya pulpen jatuh ke lantai terlebih dahulu. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya dan arah yang sama karena dalam gaya gravitasi, semua benda di permukaan bumi mengalami percepatan gravitasi yang sama. Kecepatan benda untuk jatuh ke bawah dapat berbeda disebabkan oleh adanya hambatan dari gaya gesek udara.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Eksperimen Minyak dan Air Tidak Menyatu serta Eksperimen Minyak, Air, dan Sabun Menyebabkan Minyak dan Air Menyatu bersama siswa/siswi SDN Tambahrejo 03

Pada eksperimen keempat mengamati air dan minyak yang tidak bisa bersatu. Hal ini karena molekul air saling tarik menarik satu sama lain, demikian juga dengan molekul minyak yang lebih tertarik pada molekulnya sendiri. Air dan minyak akan terpisah, dengan air berada di bagian bawah dan minyak mengapung di bagian atas air karena memiliki masa jenis yang lebih rendah. Sedangkan pada eksperimen kelima pengamatan air, minyak, dan sabun yang mengakibatkan minyak dan air dapat bersatu. Hal ini karena sabun bersifat katalisator yang dapat menarik air dan minyak untuk bergabung dan saling menyatu. Terlihat saat kita mencuci piring kotor penuh minyak, dengan menambahkan sabun dapat menyatukan minyak dan air saat membilasnya, sehingga membuat piring menjadi bersih kembali.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Eksperimen Reaksi Asam Basa bersama siswa/siswi SDN Tambahrejo 03

Eksperimen terakhir berhubungan dengan reaksi asam dan basa menggunakan bahan yaitu soda kue dan cuka sedangkan alatnya yaitu botol mineral dan balon. Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang penting dalam kehidupan sehari-hari, asam akan memiliki rasa masam dan basa akan memiliki rasa pahit. Semakin banyak campuran cuka dan soda kue, maka akan menghasilkan balon yang semakin besar. Percobaan ini menunjukkan reaksi asam dan basa, dimana asam yang digunakan berasal dari cuka (CH3COOH) dan basa yang digunakan berasal dari soda kue (NaHCO3) yang dapat menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sehingga mengakibatkan balon akan mengembang akibat terisi oleh gas karbon dioksida.

Melalui pelaksanaan eksperimen sains sederhana yang dirancang dan dikemas dengan menarik dapat membantu siswa/siswi dalam memahami pengetahuan sains lebih baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Eksperimen yang telah dilakukan juga memberikan kesempatan kepada siswa/siswi untuk mengalami sendiri dalam proses melakukan, mengamati, dan menarik kesimpulan dari proses eksperimen sains sederhana. “Seneng kak bisa belajar sambil bermain, bisa mencoba secara langsung juga. Jadi tau banyak hal dari eksperimen yang dilakukan kemarin,” ungkap Safii murid kelas 1 SDN Tambahrejo 03.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Eksperimen Penanaman Kacang Hijau pada Media Kapas Basah bersama siswa/siswi TK Dharmawanita 2

Selain melakukan eksperimen sains sederhana di sekolah dasar, kami juga melakukan eskperimen sains sederhana kepada siswa/siswi taman kanak-kanak. Eskperimen yang kami lakukan yaitu menanam kacang hijau menggunakan media kapas basah. Berdasarkan eksperimen tersebut maka siswa/siswi dapat mengamati pertumbuhan dari tanaman kacang hijau selama kurang lebih 7 hari. Hasil dari kegiatan eksperimen ini yaitu akan terlihat pertumbuhan tanaman kacang hijau yang semula hanya berupa biji kemudian akan tumbuh memiliki batang dan daun, sehingga siswa/siswi akan mengetahui secara langsung mengenai bagian-bagian dari tumbuhan. Antusiasme siswa/siswi terlihat selama kegiatan ini berlangsung dari berbagai pertanyaan yang bermunculan, “Kak, ini nanti tumbuh besar, berapa hari kak ?”, ungkap Devita salah satu siswi TK Dharmawanita 2. Antusiasme tersebut tentunya akan meningkatkan minat belajar dari siswa/siswi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun