Mohon tunggu...
Safira NurOktavia
Safira NurOktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chemical engineering student

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perawatan Drainase untuk Kelancaran Mobilitas Jalur Evakuasi Pengungsi Semeru

18 Januari 2022   18:18 Diperbarui: 18 Januari 2022   18:39 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jum’at pagi masyarakat Desa Tambahrejo Dusun Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang dan mahasiswa KKN Universitas Jember kelompok 15 melakukan pembersihan selokan/drainase di pertigaan yang memang sering terjadi genangan air.

“karena curah hujan di daerah sini tinggi mangkanya sering terjadi genangan air disini, ini sangat bahaya bagi pengguna jalan yang  notabene jalan ini dilalui oleh tim tanggap bencana membawa logistik dan sejumlah keperluan dasar ke posko pengungsian.” Ucap Bimantara sebagai Mahasiswa koordiantor tema kebencanaan di desa tambahrejo.

Mahasiswa KKN Universitas Jember bersinergi dengan masyarakat sekitar mengingat desa tambahrejo sendiri adalah desa penyanggah bencana erupsi gunung semeru oleh sebab itu komunikasi dan koordinasi dari kedua pihak harus dilakukan dengan baik. 

Sebagai desa penyanggah bencana Desa Tambahrejo tidak dibangun posko pengungsian seperti di desa penanggal. Ini menjadi tantangan tersendiri, harus selalu siap jika diperlukan pada situasi yang tidak terduga untuk mengirim bantuan ke desa-desa tetangga yang terdampak dan terdapat posko pengungsian.

“kalau disini nggak ada posko pengungsian mas, orang-orang yang mengungsi di desa ini ya mereka yang  punya saudara disini.” Ujar Kepala Desa tambahrejo, Supiadi. ketika ditanya oleh mahasiswa KKN Universitas Jember.

 Program mahasiswa KKN Unej Tematik Peduli Semeru mempunyai empat tema besar yaitu : kebencanaan, kesehatan, kewirausahaan dan literasi. Jumlah mahasiswa yang berada di desa tambahrejo sendiri ada 25 orang, terbagi pada empat tema diatas.

“Seminggu ini kami telah melakukan pemetaan dan menentukan program apa saja yang akan kami lakukan selama 45 hari di desa tambahrejo, hari ini bersih-bersih selokan bersama warga, ada juga yang ke sekolah untuk mengajar dan ada yang mengikuti vaksinasi bersama bidan desa, semua telah bagi sesaui tema yang ditentukan. Semuanya juga telah kami koordinasikan dengan pihak perangkat desa selaku pemangku tanggung jawab didesa ini.” Kata Irham Bagas selaku Mahasiswa koordiantor Desa Tambahrejo.

Seluruh lapisan mesayarakat desa khusunya yang berada di kecamatan candipuro sedang bahumembahu untuk pemulihan desa pasca bencana erupsi semeru tentunya juga dengan bantuan dan donasi dari pihak luar guna mempercepat pemulihan ini. Merawat drainase jangan hanya dilihat sebagai bentuk kegiatan bersih-bersih saja karena didalamnya ada kepedulian dan gotong royong. Maka jika ada yang bilang bahwa rasa peduli dan gotong royong sudah mulai hilang pada masyarakat Indonesia silahkan lihat masyarakat kecamatan candipuro kabupaten lumajang.

Disini masih banyak nafas-nafas kepeduliaan dan gotong royong juga terjalin harmoni. Juga sebagai mahasiswa sepatutnya mempelajari keharmonisan dan kepedulian ini untuk kedepannya karena mereka adalah para pemuda pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Terus memupuk hal-hal baik adalah tanggung jawab pemuda hari ini.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun