Mohon tunggu...
Safira Ramadhani
Safira Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Rumah Tangga, Si Banyak Manfaat untuk Sekitar

11 Agustus 2022   10:50 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta Selatan (13/07/2022) pelaksanaan program monodisipliner oleh salah satu Mahasiswi Universitas Diponegoro Program Studi Agribisnis mengenai pengolahan sampah rumah tangga yang disosialisasikan pada pertemuan rutin RW 06 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Kegiatan sukses dilaksanakan bersama 30 warga RW 06.

Sosialisasi pengolahan sampah rumah tangga dilakukan karena di lokasi masih terdapat sampah rumah tangga dalam bentuk organik maupun anorganik yang belum dikelola secara efektif. Masyarakat kurang mengetahui bagaimana cara mengelola sampah organik dan anorganik secara efektif.

Lingkungan Kelurahan Lenteng Agung telah memiliki Bank Sampah dimana masyarakat dapat mengumpulkan sampah anorganik dan dapat dijual melalui Bank Sampah. Akan tetapi, pengelolaan Bank Sampah belum dilakukan secara efektif yang mengakibatkan kurangnya antusias untuk menjual barang-barangnya di Bank Sampah.

Oleh karena itu, sosialisasi dilakukan untuk memberikan wawasan bagi masyarakat agar berminat untuk mengelola sampah rumah tangga baik dalam bentuk organik maupun anorganik dengan berbagai macam alternatif.

Sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk bokashi, sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai wadah atau pot tanaman, kerajinan tangan, serta barang manfaat lainnya.

Kegiatan berlangsung secara dua arah dimana warga diberi kesempatan untuk bertanya. Selain itu, masyarakat juga diedukasi dan diberikan pelatihan mengenai cara membuat pupuk bokashi serta pemanfaatan botol plastik sebagai wadah untuk bercocok tanam secara vertikultur. 

Namun, kegiatan kurang efektif dilakukan karena keterbatasan waktu dimana program dijalankan pada waktu siang menjelang sore hari. Sehingga, materi yang disampaikan yang utama dan hanya beberapa warga yang diberi kesempatan untuk bertanya.

Setelah adanya kegiatan edukasi pemilahan sampah rumah tangga warga berharap setiap rumah di RW 06 dapat memilah sampah rumah tangga dimana sampah organik dapat diolah menjadi pupuk bokashi dan sampah anorganik dapat dijual pada Bank Sampah setempat ataupun diolah kembali menjadi kerajinan tangan.

Warga juga berharap program ini dapat menumbuhkan atau meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya untuk mendukung kegiatan pengolahan sampah yang dilakukan dari hal terkecil. Dengan demikian, penumpukan sampah di TPA dapat terkendali dan warga dapat memulai berbisnis dengan menjual produk seperti pupuk bokashi ataupun kerajinan tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun